Skip to main content

Posts

Koboi tak termaafkan

Ceritanya berat. Penulis belum bisa menyamakan irama cerita-nya. Sering kehilangan link cerita antar segmen. Padahal nilai film ini terbilang sangat bagus. Entah, mungkin lagi pusing jadi film sebagus ini sulit dicerna. Unforgiven (1992) - 6/10

Bangkit dan terbang dari debu pasir gurun Gobi

Film ini langsung mengingatkan pada film klasik Alive . Tentang sebuah kecelakaan pesawat terbang dan terdampar di daerah yang jauh dari jangkauan pertolongan. Alurnya ceritanya kurang lebih sama, tentang survival . Disini juga ada persahabatan dan beda pendapat antar penumpang yang selamat. Hanya saja beda dalam konfliknya. Bila di Alive, para penumpang mendapatkan konflik cuaca dingin ekstrim, disini konfliknya dengan cuaca panas ekstrim. Tepatnya di somewhere in Gobi Desert. Mongolia. Bila di Alive merupakan kisah nyata, disini fiksi. Di Alive, para korban yang selamat lebih menunggu pertolongan, disini para korban justru membuat pesawat baru untuk menyelamatkan diri. Yang sedikit mengganjal disini adalah konflik dengan penduduk Mongolia. Karena meski tanpa konflik dengan penduduk Mongol pun, sepertinya berjuang di tengah gurun badai tanpa pertolongan apapun siapapun daya cerita film sudah cukup kuat. Satu catatan lagi adalah untuk permainan akting yang menarik dar...

Duri dalam juri

Karena bukan warga Amerika dan tidak paham soal hukum, penulis hanya meraba bagian luar sistem hukum di negara tersebut. Ada saksi, bukti, dan juri. Ketiga hal inilah yang akan menentukan putusan sidang soal kasus. Dan, di film ini mengangkat elemen juri dalam sebuah pengadilan. Menariknya adalah lipatan konflik yang dihadirkan sangat manis dan cerdas. Di segmen pertama, akan terasa konflik membela hukum yang berbeda. Yang satu, Rohr memakai gaya konvensional dalam membela kebenaran dan keadilan. Yang lain, Fitch, bekerja secara modern dan profesional, tak peduli benar atau salah, bayaran adalah utama. Dan, ketiga adalah "duri" dalam juri, Nick Easter, yang memiliki misi awal jual-beli suara, siapa yang mau membayar tinggi maka akan menang di dalam pengadilan. Seru. Persaingan pembela penuntut Rohr-pengacara terdakwa diketuai Fitch dalam "memilih" juri berlangsung seru. Di satu sisi, kocak melihat Nick yang "menyetir" para juri sekaligus R...

Monster Sungai Han

Korea jago buat film romantis, biasa. Korea jago buat film misteri berliku tajam, juga biasa. Kali ini, Korea punya suguhan yang sedikit berbeda, yaitu menampilkan drama animasi. Konfliknya serius, yaitu tentang pembuangan limbah besar-besaran ke aliran sungai Han, yang berakibat pada tumbuhnya seekor monster sungai. Dramanya juga serius. Tentang satu keluarga yang terkena imbas pada aksi monster. Seorang Hyang Seo yang masih belasan tahun tinggal sederhana di sebuah warung kecil bersama ayah penjaga toko dan kakeknya. Hyang Seo secara tak sengaja "diculik" oleh sang monster sungai. Mengetahui bahwa Hyang Seo masih hidup, ayah Hyang Seo - Gang Du- bersama kakek dan paman pengangguran plus pemabuk, serta bibi atlet pemanah kemudian mencari dan menuntaskan sang monster. Drama yang ditampilkan sangat luar biasa. Indah . Babak pencarian Hyang Seo disini cukup menarik diikuti tanpa harus berbelit-belit. Ada drama manis sekaligus drama pahit. Campuran manis-pah...

Perjalanan panjang menuju Playboy Mansion milik Hugh Hefner

Suka dengan majalah Playboy ? Mungkin film ini bisa menjadi salah satu alternatif menikmati Playboy namun tidak secara vulgar. Kisah film ini sederhana saja. Adalah Eugene yang jatuh hati kepada Cindi. Di tengah pesta perpisahan, Eugene mendapatkan "kecelakaan" yang berujung pada kondisi koma selama bertahun-tahun. Setelah siuman dari koma panjang, Eugene mendapati bahwa kekesihnya Cindi kini telah menjadi bunny milik Hugh Hefner di majalah Playboy. Dikemas dalam nada humor komedi. Namun kurang begitu mantab. Berusaha konyol namun tak termunculkan dengan sempurna. Komedinya datar saja kadang juga gross. Kalau dari segi visual, tentu saja seksi apalagi temanya seputar majalah pria dewasa. Sisi konfliknya sejalan dengan alur cerita, yang seharusnya simple dibuat serumit mungkin. Kesannya biasa , datar dan ringan saja. Miss March (2009) - 5/10

Dicari seseorang yang ingin berpetualang lintas ruang dan waktu

Meski nilai kritik film ini terbilang bagus di berbagai media internet, namun penulis kurang begitu menikmati. Lebih tepatnya sedikit "berat" alur dan maksud konfliknya. Sejauh yang bisa penulis raba film ini berkisah tentang perjalanan para jurnalis menyelidiki sebuah iklan aneh. Iklan tersebut mencari travel-mate yang akan diajak berpetualang ke masa lain. Center cerita ada pada karakter Darius sang jurnalis dan Kenneth sang pembuat iklan sekaligus sang ilmuwan. Di kanan-kiri diselipkan kisah cinta lama Jeff dan computer nerd Arnau yang masih virgin - teman jurnalis Darius. Alur ceritanya biasa saja. Konfliknya yang membuat "bingung". Menurut penulis alur akting pemainnya pun kadang terasa kaku. Komedinya di beberapa moment terasa seperti nuansa Mr.Bean. Mungkin perlu beberapa kali lagi menyimak film ini agar bisa lebih meresapi jalan cerita sebenarnya. Safety Not Guaranteed (2012) - 6/10

Ketika hidup "dimakan" usia

Drama yang menarik. Drama tentang tiga wanita tiga generasi yang sama-sama sedang mencari dan mengalami kegalauan. Sutradara Sylvia Chang yang juga sekaligus ikut bermain, paling tidak berhasil menyajikan olahan 3 cerita kehampaan yang terpisah, serempak, namun tetap terjaga iramanya tanpa harus membuat bingung. Usia 20. Ditampilkan melalui karakter Xiau Ji. Muda, masih gembira mencari dunia baru. Berpetualang. Usia 30. Usia matang. Berkarir. Namun, terlalu berkarier menyebabkan sisi hidup Xiang menjadi hampa. Menjalin hubungan dengan beberapa pria tetap saja hidup Xiang hampa. Usia 40. Usia dewasa. Namun, sayangnya Lily harus terpuruk karena rumah tangga yang terpecah. Mengalami krisis kesendirian. Apakah menggambarkan realita? Entah. Bisa jadi demikian memang kenyataannya. Mereka bertiga sebenarnya sama sedang "mencari...". Kisah mereka berjalan sendiri-sendiri, namun sebenarnya saling berdekatan. Sajian yang unik dengan citarasa drama cinta...