Skip to main content

Berangkat dari bawah tanah di lingkungan miskin, berakhir di bawah tanah rumah orang kaya


Sutradara Bong Jon Hoo dan aktor Song Kang Ho pernah bekerja sama di beberapa film antara lain yang pernah Movielitas tonton seperti The Host dan Memories Of Murder. Kedua film tersebut bagi Movielitas cukup menarik, original, dan berkualitas tinggi. Kali ini kembali duet Bong Jon Hoo dan Song Kang Ho melahirkan karya yang dihajar beragam penghargaan bergengsi salah satunya adalah Academy Award.

Berkisah tentang sebuah keluarga Kim yang hidup sebagai keluarga ekonomi bawah tinggal di sebuah basement yang mungkin bisa dibilang kurang layak untuk hidup sehat. Sebuah kesempatan mampir di anak tertua keluarga Kim, Kim Ki Woo, yang ditawari pekerjaan sebagai guru les untuk seorang siswi cantik dari keluarga Park yang kaya raya. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Kim berhasil mengambil hati keluarga Park tempat dia bekerja sebagai guru les.

Tak perlu lama bekerja, Ki Woo berhasil merayu keluarga Park untuk merekrut seorang guru seni untuk anak kedua keluarga Park. Guru seni yang direkomendasikan oleh Ki Woo merupakan adik kandung nya sendiri. Hingga di satu titik ayah dan ibu Kim Ki Woo pun akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan di dalam keluarga Park sebagai supir dan asisten rumah tangga. Namun, satu keluarga Kim tersebut harus berakting seolah tidak mengenal satu sama lain.

Konflik utama dalam film ini dimulai ketika keluarga Kim harus berusaha keras menutupi penyamaran mereka sebagai satu keluarga. Dan, seingat Movielitas, konflik seperti ini sudah pernah ada meski tidak sama persis. Yang paling menonjol dari film ini adalah alur cerita nya yang berjalan mengalir natural tidak kau enak diikuti dan membuat penasaran dengan dukungan akting berkualitas dari para aktor aktris di dalamnya.

Yang paling menarik perhatian Movielitas disini antara lain kesan pertama pada gaya akting Song Kang Ho yang luar biasa. Duet maut sutradara Bong Jon Hoo dan Song Kang Ho berhasil menampilkan karakter Kim Ki Taek sebagai kepala keluarga dari ekonomi lemah secara kuat. Kesan berikutnya adalah rumah keluarga Park yang begitu mewah dan indah. Desain rumahnya juga sangat keren istimewa sekali. Kesan lainnya adalah kemampuan masing-masing karakter yang muncul begitu kuat dengan kualitas akting Korea yang mumpuni.

Overall, sebenarnya film ini jika ditilik dari ulasan wikipedia menyimpan begitu banyak simbol dan pesan sosial yang menarik disimak. Hanya saja Movielitas tidak bisa mengurai secara mendetail disini.  Seperti grafik "gunung" dari bawah, naik, kemudian berakhir di bawah. Dari segi kemasan, film ini memiliki alur jalan cerita yang enak diikuti, tidak bisa ditebak dengan gampang arah ceritanya, bumbu-bumbu komedi kecilnya yang cukup segar, dan akting yang berkualitas. Dari sisi konflik, bagi Movielitas biasa saja.

Parasite (2019) - 7/10

Comments

Popular posts from this blog

Kasus dalam roll 8mm

Film misteri pembunuhan ini disutradarai oleh Joel Schumacher dan dibintangi aktor kawakan Nicolas Cage. Berkisah tentang seorang investigator swasta yang menangani sebuah kasus penculikan dengan kekerasan. Dari segi jalan cerita sangat menarik. Gaya film ini seperti membuka bungkus misteri satu demi satu. Runtun lancar dan terangkai baik. Kemampuan film dalam membungkus misteri mampu membuat betah menyimak hingga akhir. 8mm (1999) - 7/10

Dibalik obat Ridocaine

Sajian kali ini berkisah tentang seorang ibu yang hidup dengan anak perempuannya. Sang anak menderita sebuah penyakit kelumpuhan dan harus hidup di atas kursi roda. Konflik terjadi karena pola pendidikan sang ibu yang terlalu "sayang" kepada sang anak hingga membatasi sang anak dari dunia luar. Hingga sang anak mulai beranjak dewasa dan mulai kritis terhadap apa yang terjadi pada dirinya. Alur plot ceritanya lumayan. Seperti judulnya hanya terdiri 3 huruf, Movielitas menyukai gaya minimalis cerita, konflik dan pemainnya. Tidak perlu melebar kemana-mana. Gaya thriller-nya soft saja, tidak yang penuh emosional. Dari segi akting, chemistry antar duo aktris sebagai ibu-anak, Sarah Paulson-Kiera Allen, cukup bagus. Mungkin, versi Movielitas, film ini mengangkat realita yang kadang memang ada, dimana gaya didikan orang tua ada yang terlalu protektif dengan alasan kasih sayang. Di satu sisi baik, tapi di sisi lain, juga bisa "melumpuhkan" sang anak itu sendiri. Overall, ba...

Asmara di dalam kelas yang terlarang

Drama dari Swedia. Temanya tentang hubungan asmara antara guru dan muridnya. Tema kontroversial seperti ini biasanya memiliki sisi membuat penasaran. Bagi penulis, hanya sebagian saja yang menarik. Terutama saat berfokus pada manisnya asmara guru dan murid. Masih malu-malu. Kemudian berkembang menjadi intim. Alur cerita menjadi tak menentu ketika plot asmara antara karakter guru, Viola, dan muridnya, Stig, perlahan mulai menghilang panasnya. Irama film tidak lagi berfokus pada dua karakter utama, melainkan mulai memasukkan porsi karakter lain yang kurang berpengaruh banyak. Karakter Stig bahkan bersahabat dengan suami gurunya. Stig juga secara tiba-tiba punya kekasih yang sebaya. Keseluruhan, menarik pada plot kisah asmara guru dan murid. Plot pengembangannya, kurang begitu menarik. All Things Fair (1995) - 6/10  

Tiger Wong versi layar lebar

Begitu Nicolas Tse menyebut nama karakternya ... Tiger Wong, baru semuanya jelas. Ternyata film ini merupakan adaptasi dari komik lawas yang fenomenal (setidaknya bagi jaman penulis Sekolah Dasar dulu) yang berjudul Tiger Wong. Alur ceritanya sendiri, kurang begitu menancap baik. Karena sibuk mencocokkan karakter yang ada di film dengan memori penulis tentang komik Tiger Wong. Dan, ternyata memang berbeda. Yang penulis kenal dari komik Tiger Wong, adalah petualangan duo Tiger Wong dan Gold Dragon. Disini ada karakter Dragon Wong (kakak dari Tiger Wong) yang di komik karakternya "terlewatkan" dan diceritakan telah meninggal. Lebih pas bila karakter Tiger Wong dibawakan Donnie, pendapat penulis. Karakter Tiger Wong disini minus jurus Sembilan Matahari. Gold Dragon. Disini justru bernama Turbo. Sama, menggunakan Nunchaku. Sama, andalan jurus Baju Besi Emas dengan simbol Lonceng Besi. Minus karakter Guy si Tapak Budha. Disini ada karakter 4 sahabat, namun...

Pembahasan tentang seks dalam keluarga

Wooww... Warning dulu. Karena film ini sarat dengan hal-hal yang berbau "dewasa", pastinya tidak cocok dikonsumsi bagi jiwa-jiwa labil yang gemar meniru. Warning berikutnya, siapkan tisue... Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak isi buah film ini. Pertama dari negara Perancis, dan kedua berkisah seputar seksual. Menarik. Setidaknya film ini membahas seputar seksualitas di sebuah keluarga yang tidak tabu membahasnya. Dan, bagi keluarga ini, seks merupakan kebutuhan manusia selayaknya makan. Siapapun memerlukan makan, dan seharusnya menjual makanan bagi kebutuhan orang lain pun tidak ada salahnya. Sebaliknya, siapapun (harusnya) membutuhkan atau setidaknya memiliki naluri seksual. Bagi Movielitas dari segi cerita, drama film ini mungkin memiliki pesan moral seputar pentingnya edukasi seks dalam sebuah keluarga. Bukan untuk hal negatif, justru untuk bekal bagi yang muda agar tidak sembarangan mengumbar nafsu secara tak bertanggung jawab. Sedangkan...

Gairah hidup Lucia

Mungkin memang dasarnya sedang false on mood dan diperparah dengan keberadaan subtitle serta bahasa yang dipakai, penulis kurang bisa menikmati drama eksotis ini. Yang bisa penulis resapi adalah film ini berkisah tentang seorang wanita cantik yang jatuh hati kepada seorang penulis. Sejak itu, cerita menjadi rangkaian pecahan demi pecahan yang tersebar dan harus dipungut kemudian dipasangkan. Sulit. Penulis mulai "ketinggalan" laju cerita, antara kisah cinta Lucia dan Lorenzo, kemudian berlanjut ke drama Lucia yang ditinggal pergi. Flashback ke masa-masa erotis Lucia bersama Lorenzo, semakin sulit diikuti terlebih lagi memasuki babak drama depresi Lorenzo yang membangun kisah roman dalam tulisannya. Kalau dari sisi erotisnya, cukup membakar gairah dan bukan untuk kalangan bocah. Namun kalau dari sisi dramanya meski direspon positif oleh banyak pihak, bagi penulis masih kurang bisa dinikmati secara ringan. Perlu ekstra mengikuti serta meresapi. Tinggal pilih ...

Pierre dan cinta segitanya

Kata narasumber yang enath bisa dipercaya atau tidak, ukuran film yang termasuk kategori “kurang” menarik bagi selera orang yang berbeda-beda adalah bisa menjadi obat tidur. Movielitas sendiri mempercayai fakta tersebut. Sering Movielitas memutar ulang film favorit, bahkan sampai tidak ditonton pun biasanya tidak bakal tertidur di tengah-tengah putaran film. Kali ini ada suguhan dari negara Perancis. Sejauh yang bisa Movielitas pahami adalah berkisah tentang seorang lelaki beruntung bernama Pierre. Beruntung karena, muda tampan, kaya raya, tinggal di rumah model istana megah, dan memiliki kekasih cantik. Diceritakan bahwa Pierre ini akan melangsungkan pernikahan dengan kekasih nya. Namun, sebelum acara pernikahan berlangsung, Pierre malah dipertemukan dengan seorang wanita misterius, yang ternyata mengaku sebagai saudara kandung. Namanya cerita, fantasi seseorang bisa saja menjadi tinggi bahkan akan sulit dipahami pada titik tertentu. Sama juga di film ini. Sepanjang durasi awal, M...

Eden Lake yang tak seindah Eden

Sepasang kekasih melakukan liburan di daerah Eden Lake yang jauh dari keramaian kota. Sayangnya, daerah yang mereka kunjungi bukanlah daerah yang ramah. Sederhana saja. Dengan 3 kunci film ini dimainkan dengan alur cerita tidak lamban. Diawali dengan nuansa kemesraan ini....lalu terjadi gesekan konflik dan escape and try to survive . Cukup keras dalam visual kekerasannya. Menonjok dan sakit. Yang membuat film ini menonjok adalah karakter villain-nya yang masih seumuran remaja belia. Tentu saja penulis harus mengagumi akting para teenagers yang cukup natural karena mereka yang membakar cerita dalam film ini. Terutama karakter Brett. Dari sisi konflik ditata dengan tingkatan yang menanjak mulai konflik sepele hingga melebar kriminal. Alhasil, ketegangan yang ditampilkan dapat terasa feel -nya. Eden Lake (2008) 7/10

Cerita dalam pesawat United 93

Satu lagi sebuah karya Paul Greengrass yang berhasil penulis tangkap. Dan, sekali lagi film yang berbicara soal terorisme setelah Green Zone , Sunday Bloody Sunday , dan Captain Phillips yang penulis dapatkan lebih dahulu. Dan, Paul Greengrass menampilkan sebuah karya yang baik disini. Bila sebelumnya penulis telah menyimak film dokumentasi dari pemadam kebakaran New York pada saat terjadi tragedi WTC, kali ini sudut yang diambil oleh Paul adalah dari dalam pesawat United 93. Dimana seperti yang menjadi sejarah dunia pada tanggal 11 September 2001 , gedung WTC ditabrak oleh pesawat komersil yang dibajak, kemudian Pentagon. Dan, pesawat United 93 ini termasuk dalam daftar pesawat yang dibajak hanya tidak mencapai targetnya (Gedung Putih). Menurut penulis, meski ditulis no one survived , sepertinya cerita "bagaimana" kondisi pembajakan di dalam pesawat diambil dari serangkaian hubungan telepon via penumpang kepada keluarga kerabat yang berada di darat. Yang menur...

Hit hit hit and kick, control your breath

Konsep yang dipakai disini standar saja. Pernah ada. Contohnya Karate Kid milik Jackie dan Jaden. Ada pendatang. New boy in the school . Di bully . Lalu, fall in love ma cewek manis. Latihan. Tanding. Lalu, dari segi audio juga memasang banyak background lagu-lagu rock alternative dinamis seperti film-film ala romantic comedy . Paling menonjol adalah penampilan Djimon Hounsou sebagai suhu. Kalem tapi sangat powerfull. Lalu, ada jenis beladiri yang bagi penulis belum banyak ditemui (setidaknya bagi penulis) dalam media film. Mungkin jenis beladiri ini pernah dipakai di film Thailand. Never Back Down (2008) - 6/10