Ada beberapa hal yang membuat sedikit terkejut, bagi Movielitas yang terlambat menonton, dari melihat catatan di balik film ini. Pertama, film ini ternyata diangkat dari novel maestro Stephen King yang Movielitas justru mengenal sebagai penulis novel genre horor. Kedua, tentang durasi yang ternyata memakan waktu tiga jam lebih. Ketiga, Movielitas salah menduga bahwasanya film ini "terlihat" seperti film dunia militer, ternyata bukan sama sekali. Keempat, sebuah karya film yang luar biasa. Keren. Dan bagi Movielitas, sebuah karya film yang bagus (kapanpun dibuatnya) akan tetap bagus untuk ditonton kapanpun juga. Seperti film ini, meskipun diproduksi tahun era 1990an ternyata masih terasa bernyawa di tonton setelah puluhan tahun sejak dirilis ke pasaran.
Berkisah tentang sebuah pengalaman supranatural dari seorang supervisor (sebut saja kepala sipir) di penjara yang dijuluki Green Mile yaitu Paul Edgecomb. Di antara lika-liku konflik yang muncul di penjara tersebut, Paul mengenal seorang terpidana mati bernama John Coffey. Dari sosok John Coffey inilah Paul mengalami pengalaman unik serta dilema besar di dalam hidupnya. Bahwa apa yang terlihat secara fisik belum tentu menggambarkan watak seseorang.
Meskipun diangkat dari novel Stephen King, plot cerita film ini tidak ada aroma horor sama sekali, kecuali aroma supranatural atau mistis masih ada kalau bisa disebut demikian. Sangat "ramah" sekali, bila boleh membandingkan dengan film ala Stephen King yang umum, film ini justru cocok dimasukkan ke genre aliran Disney.Karena ada unsur membawa nuansa miracle.
Alur cerita dari film ini bisa dikatakan lumayan bagus. Mengalir cepat tapi tidak membingungkan. Konflik yang dimunculkan memang bercabang-cabang, ada konflik antara napi dan sipir, sipir dengan sesama sipir, dan konflik internal sang sipir penjara. Saling terkait antara konflik satu dengan lainnya, dan hebatnya bagi Movielitas adalah jalan cerita bisa dicerna tanpa harus dibuat bingung.
Kualitas akting para pendukung tidak perlu diragukan. Tom Hanks memang cocok dengan genre drama seperti ini. David Morse, keren. Sebagai karakter "antagonis" ada Sam Rockwell dan Doug Hutchison dan keduanya bermain sangat kuat dan apik di karakternya masing-masing. Michael Clarke Duncan sebagai John Coffey, sangat cocok sekali.
Gabungan dari plot cerita dengan alur jalan cerita yang bagus dengan dukungan kualitas akting berkelas membuat film ini tidak membosankan meski memakan waktu tiga jam lebih. Pada akhirnya film ini memiliki senjata pamungkas di area dilematis yang ditularkan ke penonton. Pesan moral dari film ini menurut Movielitas sudah sangat umum yaitu dont judge a book by its cover. Tapi, seiring tumbuhnya jaman dan teknologi, memang agak sulit menerapkan pesan moral film ini.
Overall, film yang sangat luar biasa. Two thumbs up. Movielitas lupa film klasik apa saja, tapi yang pasti ada film klasik di era pra-internet jika ditonton ulang di jaman sekarang terasa "kaku". Baik dari alur cerita, teknologi, pengambilan gambar, atau juga segi konflik cerita. Ajaibnya, mungkin karena film ini mengususng hal ajaib, tidak berlaku. Meskipun mungkin era tahun 1999 internet belum se-massive saat ini, menonton film ini di era Netflix, masih tetap terasa bernyawa. Tidak ada cerita teknologi komputer, pengambilan gambar juga sudah modern. Terlepas dari adegan sang tikus Mr.Jingles, apakah itu dibuat dengan teknologi atau memang tikus sirkus, cukup bagus bagi Movielitas. Recommended.
The Green Mile (1999) - 8/10
Comments
Post a Comment