Sebuah karya film dari negara kincir angin, Belanda. Kesan pertama yang Movielitas tangkap, keren. Bagus.
Film bergenre drama psikologis dari karakter utama, Soof, yang mencapai titik di usia 40an. Mulai merasa “insecure” terhadap fisik dan masalah rumah tangga. Sayangnya, untuk penyebab awal konflik, sang suami Kasper, malah kurang begitu menangkap “ke-insecure an” sang istri. Konflik dimulai dengan hadirnya “orang ketiga” yang masuk dalam kehidupan Soof dan melihat Soof justru sebagai wanita yang sangat menarik.
Movielitas sangat suka dengan model konflik seperti disini. Ringan saja. Bumbu komedi bisa dilihat dari posternya yang meniru gaya AmericanBeauty. Racikan bumbu komedi-nya pun ringan, bisa menarik senyum sedikit dari konflik punya anak kecil, masalah percintaan dan flirt-ing sedikit. Satu lagi, disini tidak ada karakter baik dan buruk. Jadi, konflik yang dihadirkan adalah konflik sehari-hari yang sangat manusiawi, apalagi di jaman teknologi seperti saat ini. Semua orang bisa akan, sedang, ataupun telah mengalami seperti apa yang dialami oleh pasangan Kasper dan Soof ini.
Pendapat Movielitas tentang karakter Soof, justru sangat sexy. Pirang. Idaman. Usia matang, dilengkapi dengan skill memasak (memiliki bisnis catering). Ini idaman Movielitas banget. Wanita yang mau mandiri, tidak hanya mengandalkan materi dari pria atau kecantikan fisik semata. Movielitas juga menyukai wanita merokok. Karena menurut Movielitas, wanita merokok menggambarkan pribadi yang “open minded”, harusnya. Sedangkan dari segi fisik, Movielitas melihat karakter Soof masih menarik di usia 40an. Bahkan apabila Hollywood mengadaptasi film ini, aktris yang cocok membawakan peran Soof ini bisa jadi Helen Hunt, idaman Movielitas juga.
Overall, Movielitas suka. Bagus. Film-nya bernuansa cerah.
Plot alur cerita-nya tidak berat. Konfliknya pun ringan dan dekat dengan
konflik rumah tangga sehari-hari.Additional review, suka sekali dengan gaya semua pengisi peran menari bersama di ending scene. Keren.
Soof (2013) – 7/10
Comments
Post a Comment