Demi menarik perhatian, di posternya di tulis embel-embel Paranormal Activity dan Insidious. Jurus yang juga sudah dipakai di beberapa film horor lain yang mencantumkan embel-embel "nama besar" di poster film. Entah itu dari produser film itu, dari sutradara film ini, dari soundman film ini atau juga dari driver film itu.
Begitu film dibuka, langsung tanpa banyak basa-basi digeber dengan suasana malam mencekam. Tidak kalah dengan dentuman dan musik keras. Andalannya sepanjang film lebih ke adegan yang mengagetkan semata.
Baik konflik, alur cerita, dan akting para pemainnya, hampir bisa ditebak arahnya. Pola atau template cerita film ini seperti sudah sangat umum dan cukup banyak digunakan film horor era ini. (Setidaknya saat Movielitas menulis ini, belum berganti dan belum ada perintis gaya horor yang berani keluar dari pakem adegan kejutan plus dentuman serta musik keras atau hanya mengandalkan polesan make-up seram semata).
Tapi, menurut Movielitas, sebenarnya bila alur cerita film ini diubah sedikit (dibuat twist), sepertinya film ini bakal menarik. Karena poros cerita ada pada karakter Angela dan keluarga (ibu dan anak) Peterson. Akan tetapi, justru berujung dengan konsep seolah-olah karakter utama, yang sejak awal terus disorot, menjadi tersangka oleh pihak kepolisian. Mungkin menjadi menarik bila dibuat twist dengan cerita karakter Angela tanpa disadari selama berada di kediaman Briar sebenarnya hanya seorang diri...
Keseluruhan, masih standard dan tidak ada yang istimewa sekali dari horor yang ditawarkan film ini. Kekuatan kata-kata di poster dengan tambahan Paranormal Activity ataupun Insidious, kurang begitu berpengaruh banyak pada kualitas horor yang disajikan.
The Unspoken (2015) - 5/10