Film dibuka dengan sebuah pemandangan perumahan mewah dan nyaman di sebuah perbukitan hijau. Lalu, salah satu rumah mewah yang nyaman adalah rumah milik keluarga Evan Webber. Rumah yang berasitektur mewah, rapi, nyaman, bersih dan berseni.
Alur cerita film ini sederhana. Kisah perampokan dan penyiksaan yang ditampilkan juga biasa atau sudah umum. Hanya saja secara cerdas, film ini memiliki ending yang tak bisa ditebak.
Di samping cerita, ada iklan terselubung dengan aplikasi taksi online Uber dan aplikasi Facebook.
Closing scene... film ditutup dengan perjalanan kamera menelusuri rumah Evan Webber sekali lagi tapi dengan kontras yang berbeda sekali dengan opening scene. Kotor, penuh coretan dinding, dan berantakan.
Knock Knock (2015) - 6/10