Sebuah penembakan gelap terjadi di Kongo, Afrika. Korbannya adalah Menteri Pertambangan Kongo. Dan, yang terlibat salah satunya adalah Jim Terrier. Selang delapan tahun kemudian, dampak dari peristiwa penembakan Menteri tersebut baru dirasakan oleh Jim.
Dari segi alur ceritanya, lika-likunya sedikit berat dengan latar belakang politik kontrak-mengontrak perusahaan rebutan kekayaan salah satu negara yang diceritakan sedang kacau balau di Afrika. Inti sederhananya adalah pembunuh kontrak-an diburu untuk "membersihkan" jejak sebuah perusahaan.
Menariknya adalah film ini digarap oleh sutradara Pierre Morel yang pernah sukses dengan Liam Neeson di Taken atau Travolta di From Paris With Love. Jadi, gaya aksi tarung film ini ada sedikit kemiripan.
Kesan yang didapat dari film ini kurang lebih juga sama dengan Taken, dimana memasang aktor utama yang "berumur" namun masih gesit dalam petarungan melawan pihak jahat. Dan, disini aktor "berumur" yang dipakai adalah Sean Penn.
Bicara soal Sean Penn, soal kualitas akting, tak perlu diragukan. Tapi yang menonjol di film ini adalah penampilan fisik Sean Penn yang terus dipamerkan. Di penampakan Sean Penn yang "berumur" namun penampilan fisiknya masih prima dengan gumpalan otot-otot dan gesit dalam bertarung.
Keseluruhan, film ini menghadirkan konflik drama kejahatan biasa. Fitur-nya sudah umum. Lika-likunya saling telikung juga sudah biasa. Hanya penampilan Sean Penn yang sedikit "lain" dengan penampilannya sebagai jagoan terlatih.
The Gunman (2015) - 6/10