Kesan tentang film ini pertama kali adalah unik. Berkisah tentang seorang Malcolm yang punya sahabat juga tidak kalah unik, Jib dan Diggy. Malcolm adalah tipe pemuda lugu yang tidak malu untuk mengekspresikan dunianya sendiri. Malcolm tidak segan untuk memakai gaya rambut ala MC Hammer dan dandanan ala rapper 90an di era internet. Malcolm pun tidak malu mengungkapkan mimpi untuk bisa kuliah di Harvard yang terkenal bergengsi.
Kesan berikutnya adalah kocak. Penampilan karakter Malcolm disini memang menjadi nyawa utama film.
Ada 3 konflik utama yang kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan. Konflik drama kehidupan Malcolm dan urusan naluri lelaki. Dibumbui dengan konflik kriminal dengan gaya santai. Dari konflik kriminal yang bersifat kebetulan, menjadi tiket ujian masa depan Malcolm menuju Harvard.
Akting dan penampilan Shameik Moore menjadi perhatian tersendiri di samping kisah film. Kocak dengan keluguannya.
Inti film ini adalah mempertanyakan istilah "dope" yang melekat pada karakter Malcolm. Dilihat dari kamus, istilah dope sendiri memiliki beberapa arti yang berbeda makna. Bisa jadi drugs, stupid person, atau bisa juga berarti hebat.
Malcolm menuju Harvard melalui immoral ways. dan Menjual drugs lewat internet dengan bitcoins. Konsep "terpaksa" menjual drugs dijadikan sebagai tanda tingkat intelektual Malcolm. Dan, sisi hebat Malcolm selain menjadi geeks adalah mampu menaklukan hati seorang Nakia yang imut.
Lalu, istilah dope yang mana yang cocok untuk Malcolm? #Yang pasti bukan "dope, dodolan hape"
Hal lain yang menarik perhatian adalah nama-nama di belakang panggung. Ada Forest Whitaker, Pharrell Williams, dan Sean Combs.
Keseluruhan, film drama unik yang cukup menghibur dan fresh.
Dope (2015) - 7/10