Sakitnya sebuah kepuasan




Cukup susah juga menyelesaikan film ini. Alasannya, berbeda dengan yang seri pertama. Di seri kedua ini, atmosfir cerita lebih menjurus ke arah "sakit". Di sisi lain juga susah sekali mendalami alur kisah masa lalu Joe. Jika di volume sebelumnya, atmosfir sensualitasnya lebih bisa dinikmati, tapi disini lebih "perih".


Masih meneruskan periode pertama, karakter Joe sedang bercerita masa lalunya dengan Seligman. Yang diceritakan masih seputar "ketagihan" Joe terhadap kepuasan secara seksual. Cara Joe berpetualang mencari kepuasan inilah yang membuat "perih".

Gaya cerita masih mengusung teknik vulgar level atas. Jadi film ini rasanya kurang cocok untuk kalangan muda-mudi.
Dan, menurut datanya, film ini merupakan episode depresi maksimal ketiga milik sutradara Lars Von Trier setelah Antichrist dan Melancholia.

Kesamaan dari ketiga film seputar depresi ini adalah "berat". Sisi sensualitas yang diangkat juga "sakit", ada pada Antichrist dan volume kedua Nympho ini.

Nymphomaniac Vol.II (2013) - 6/10

Popular posts from this blog

Dibalik obat Ridocaine

Tiger Wong versi layar lebar

Asmara di dalam kelas yang terlarang