Film yang sebenarnya merupakan lanjutan dari serial kisah Rocky Balboa. Tapi, dengan usia yang semakin senja, kini Rocky pun tidak lagi naik ke atas ring melainkan berada di sisi ring mendampingi anak didik-nya, Johnson Creed. Menariknya, Johnson Creed adalah anak dari petinju Apollo Creed yang pernah menjadi lawan Rocky di atas ring.
Penulis sendiri pernah menyaksikan kisah fenomenal Rocky Balboa yang perdana, tapi itu sudah dulu sekali. Penulis sendiri lupa bagaimana jalan ceritanya, hanya moment-moment tertentu yang bisa diingat.
Disini, alur ceritanya kurang lebih bisa penulis katakan sama dengan gaya Karate Kid versi modern. Dimana memakai karakter jagoan oldies yang dipasangkan dengan aktor masa kini. Di Karakte Kid, ada Jackie Chan yang tampil sebagai mentor dan diplot "terlihat tua" sekaligus bijaksana memberi pelajaran kungfu bagi seorang Jaden Smith.
Demikian juga di film ini. Stallone sang legenda di-plot sebagai mentor seorang muda berbakat dan memiliki antusias tinggi memenuhi panggilan jiwa sebagai petinju profesional.
Olahan konflik-nya terbilang cukup lumayan menarik. Plot kisah yang sudah umum yaitu lakon menang pada akhirnya,tidak terpakai disini.
Stallone, aktingnya boleh. Tidak ada pamer otot ala Expendables, tidak ada ledakan emosi sama sekali. Good job.
Eye of The Tiger? Nope. Hampir semua lagu berirama hip hop modern.
Keseluruhan, kisah tua Rocky Balboa yang diolah menarik dan patut disimak.
Creed (2015) - 7/10