Sebuah film dokumenter yang tak hanya menarik disimak tapi juga buat menambah pengetahuan.
Vietnam, dulunya terbagi menjadi dua bagian. Seperti halnya Korea, ada Vietnam Utara dan Selatan. Sama-sama Vietnam namun "dipisahkan" oleh paham berbeda yang akhirnya membuat perang dalam negeri sendiri.
Pergerakan Vietnam Utara dengan paham komunis, rupanya lebih kuat daripada Selatan. Khususnya setelah hengkangnya Presiden Nixon di Amerika. Persetujuan damai antara Vietnam Utara dan Selatan yang dulunya dibuat di jaman Nixon, serta merta ikut "hengkang".
Vietnam Selatan dengan ibukota Saigon, menjadi pertahanan terakhir bagi warga Vietnam Selatan sekaligus para pekerja asing, khususnya Amerika. Suasana bak neraka pun tak terhindarkan ketika Vietnam Selatan berespon panik atas agresi militer Vietnam Utara.
Fokus film ini adalah pada suasana Gedung Kedutaan Amerika di bawah pimpinan Duta Besar Graham Martin saat itu. Rencana Gedung Putih mengevakuasi warga Amerika ternyata kalah oleh rasa kemanusiaan. Para warga Vietnam Selatan pun ikut dievakuasi melalui Kedutaan Amerika di Saigon.
Yang menjadi sejarah adalah proses evakuasi yang dilakukan dengan 75 helikopter milik Amerika secara maraton. Kapasitas helikopter yang hanya bisa menampung puluhan orang, harus terbang bolak-balik mengangkut pengungsi yang berjumlah ribuan.
Pemandangan paling emosional dari film ini adalah eksodus melalui perairan. Dimana kapal-kapal militer maupun dagang besar dan kecil dipenuhi oleh pengungsi. Yang seharusnya untuk mengangkut ratusan penumpang, bisa diisi hingga sepuluh kali lipat.
Film ini memakai gaya wawancara dengan para saksi mata yang masih ada hingga saat ini. Mereka yang terlibat dan mengalami langsung neraka Saigon-Vietnam di akhir bulan April 1975.
Keseluruhan, sangat menarik untuk disimak. Film ini melalui dialog dengan narasumber serta dilengkapi banyak rekaman kejadian asli, mampu menarik emosi penontonnya untuk ikut merasakan gentingnya suasana Saigon saat itu.
Last Day In Vietnam (2014) - 7/10