Film Ju-on sendiri sebenarnya sudah lama. Melegenda dengan kisah Toshio-nya.
Kali ini, di-"ribut" kan kembali alias reboot. Dan, yang menurut penulis menjadi menarik karena opening scene diisi dengan trademark Universal. Berarti akan ada sentuhan gaya Hollywood.
Dan, memang benar. Film ini secara garis besar "menceritakan kembali" Ju-on seri perdana Jepang. Hanya perbedaannya ada di segi denah rumah horornya.
Kedua, dari segi horor. Mulai dari awal, meski sudah tahu Ju-on versi Jepang, tetap saja sajian horor disini cukup mantab dan menarik. Beberapa kali moment horor yang dimunculkan sukses membuat merinding. Memang, harus diakui ada sentuhan Hollywood membuat nuansa horor-nya berbeda.
Titik perubahan atmosfir film terasa saat horor yang disajikan terlalu aneh. Terutama pada momen Toshio "ada di dalam kulkas". Sejak momen itu, selanjutnya irama film menjadi kurang menarik lagi. Konflik horornya terasa sangat di-padat-kan. Rapat. Sedikit-sedikit di-horor-kan. Akhirnya, menjadi terbiasa dan tidak ada efek apa-apa lagi.
Horor khas suara bergemertak, menjadi biasa. Horor khas wanita dengan make-up menyeramkan yang merangkak, biasa. Toshio, penulis lebih suka dengan fisik Toshio versi perdana Jepang. Lebih orisinil. Disini, Toshio-nya terlihat sudah bertumbuh besar.
Keseluruhan, film ini hanya menceritakan ulang saja dari versi perdana milik Jepang. Tapi tetap diperankan oleh aktor-aktris Jepang dan lokasi kejadian juga di Jepang. Horornya cukup bagus di awal, tapi memasuki pertengahan horornya menjadi kurang daya tarik.
Ju-on : The Beginning Of The End (2014) - 6/10