Menurut sebuah sumber, film ini diganjar dengan nilai menarik. Tapi, ada kesalahan persepsi saat penulis melihat judul maupun covernya, kesan pertama bakal ada sajian film superhero yang bakal menjadi saingan Batman, Superman, atau DareDevil. Ternyata keliru. Film ini bukan film superhero.
Plot ceritanya tentang seorang aktor yang meredup dan menghadapi kenyataan tentang karir-nya di pentas teater. Versi penulis sebagai orang awam tentang dunia teater adalah pentas cerita dengan penyampaian plot, bahasa, pesan, dengan seni akting yang dalam. Penuh simbol dan filosofi. Setidaknya itu menurut penulis.
Begitu juga demikian dengan plot cerita di film ini. Kesannya dalam. Entah karena faktor subtitlenya atau memang alur ceritanya yang dalam. Yang pasti film ini masuk kategori berat buat penulis. Plot nya unik. Konfliknya "rumit", dan penulis hanya bisa menyederhanakan tentang kegalauan seorang aktor yang memasuki masa meredup bintangnya.
Namun, ada beberapa hal yang menarik dari film ini. Selain karena faktor nilai rating yang cukup bagus, film ini dihiasi beberapa nama besar. Suasana film menyesuaikan dengan tema dunia pentas teater. Soal akting, pastinya tak perlu diragukan dengan kualitas Michael Keaton, Edward Norton, Zach Galifianakis, Naomi Watts, atau juga Emma Stone.
Gaya pengambilan gambarnya unik. Terasa seperti hampir tanpa jeda, terus rolling bergerak kesana kemari.
Zach. Sayangnya tidak memakai gaya cuek ala di Hangover. Penampilan fisiknya juga berubah rapi. Apalagi dengan gaya rambut yang jauh berbeda. Tampil serius.
Emma Stone, cantik. Segar mata ini memandangnya.
Birdman (2014) - 6/10