Yang menarik dari film garapan sutradara Wolfgang Petersen ini adalah tag based on true story-nya.
Berkisah tentang 6 orang nelayan yang menantang badai dalam perjalanan pulang sehabis mencari ikan di samudera.
Menurut judulnya, konflik utamanya tentu saja tentang bencana badai di tengah samudera. Akan tetapi, durasi menuju konflik utama terasa terlalu dipanjangkan dengan beragam kisah konflik personal anak buah Billy Tyne. Bahkan, bila penulis perhatikan, konflik para personal awak kapal Andres Gail ini ditampilkan separuh lebih dari durasi utuh film.
Untuk babak utamanya, tampilannya cukup baik. Setidaknya mampu mengolah cerita dengan detail badai yang seperti nyata. Dan momen terbaik bagi penulis adalah momen ending-nya.
Menurut data, tidak ada yang selamat dalam tragedi The Perfect Storm di Tahun 1991. Apa yang terjadi di darat mungkin bisa dikatakan memang demikian nyatanya, tapi bagaimana dengan kisah yang terjadi di kapal selama perjalanan? Bukankah tidak ada yang selamat untuk menceritakan kisah Andrea Gail selama di laut?
Versi penulis, film ini lebih dari sekedar based on true story, tapi juga mengirim pesan tentang indahnya persaudaraan di tengah amukan badai. Dan pesan moral keduanya adalah sehebat apapun rejeki di depan mata, hidup lebih berharga.
#Iringan musik latar film ini terdengar tidak asing atmosfirnya, karena memang sang sutradara Wolfgang Petersen bekerja sama dengan James Horner yang juga menggarap film Troy.
The Perfect Storm (2004) - 6/10