Kesan pertama setelah film ini dimulai adalah, klasik. Klasik karena hitam putih. Lalu, ada karakter Sophie yang ditampilkan dengan gaya fashion klasik pula, terutama pada pemakaian aksesoris kacamatanya.
Kemudian, anggapan klasik tersebut ternyata keliru karena ketika masuk ke dalam lagi, ada adegan Frances sedang bermain laptop....
Pemandangan yang membingungkan di atas memang "menganggu". Tapi, bagaimanapun juga bisa dikatakan unik. Kreatif.
Tapi, sayangnya, lagi-lagi selera memiliki porsi besar dalam menikmati film ini. Menurut sumber rating, film ini mendapatkan poin yang cukup bagus. Di atas 7. Bagi penulis, point film yang sudah mencapai 7, umumnya bagus. Tapi, disini penulis kurang bisa mendapatkan mood tepat dalam mengikuti plot ceritanya.
Berkisah seputar petualangan Frances yang berprofesi sebagai dancer, hidup berpindah-pindah dari satu apartemen ke apartemen lain. Konfliknya bukan seputar bagaimana bertahan hidup, tapi juga konflik sosial pertemanan.
Bukan lesbian, tapi memiliki hubungan emosional dengan Sophie. Dan, konfliknya dengan Sophie, penulis kurang bisa menangkap maksudnya. Tak lama kemudian, berganti hubungan dengan Lev, yang chemistrynya lebih ke pertemanan biasa dan datar biasa saja. Begitu pula dengan konflik pekerjaan yang dilakoni Frances sepanjang film, tidak bisa mudah dicerna antara penari, koreografer, waitres.
Kesan yang tertangkap disini, gaya hidup Frances lebih ke sendiri. Sempat menjalin hubungan dengan pria dan wanita namun suasana hati karakter Frances terlihat seperti sendu.
Daya tarik plot cerita karakter Frances disini, bagi penulis terasa datar. Konfliknya juga tidak terlalu istimewa untuk melahirkan kesan istimewa.
Mungkin perlu menyimak lebih dari dua kali agar bisa memahami arti poin 7 untuk film ini.
Frances Ha (2012) - 6/10