Sebuah sajian drama dengan konflik yang cerdas.
Di bagian awal, terbuai dengan pembacaan cerita dari sebuah buku harian milik Barbara, seorang guru senior. Barbara menceritakan tentang perkenalannya dengan seorang guru muda dewasa yang cantik jelita, Sheba. Kisah kemudian menjadi "pedas" ketika memasuki babak guilty pleasure...
Disini ada sajian guilty pleasure yang dialami oleh Sheba. Dia menjalin hubungan terlarang dengan salah seorang muridnya yang masih berusia belasan tahun.
Akan tetapi konflik film ini tidak terjebak dalam soal skandal murid dan guru saja. Di balik itu, ada konflik yang jauh lebih pedas dengan karakter Barbara yang selama ini hidup menyendiri dan memiliki catatan hitam dalam pertemanan.
Plot ceritanya menarik. Konflik yang disajikan menghadirkan dilema. Di satu sisi, kita mungkin akan dipaksa berdiri di sudut Barbara yang sedang bercerita soal kawan baiknya, Sheba. Di sisi lain, penulis merasa "seram" sendiri ketika melihat Barbara begitu emosi menerima kematian kucing kesayangannya. Seketika itu juga, tensi cerita menukik tajam melihat sisi gelap Barbara yang sejak awal film terbuai oleh cerita manis buku hariannya.
Konflik tentang skandal guru dan murid, bagi penulis sendiri, manis namun sulit bila melibatkan perasaan. Manisnya tentu secara fisik. Karena, sebuah hubungan yang didasarkan pada fisik, tidak akan menuntut kedewasaan.
Tetapi, hubungan akan berjalan sulit ketika melibatkan perasaan. Karena secara kematangan, tentu saja pola pikir anak belasan tahun dengan orang dewasa yang berusia matang, akan sulit beriringan.
Keseluruhan, penulis suka dengan konflik film ini. Menarik dan enak diikuti. Berkualitas karena mampu mengangkat dan menyambung dua konflik secara pas.
Notes On Scandal (2006) - 7/10