Sajian hiburan yang sangat apik oleh sutradara Joel Schumacher. Penulis suka film ini. Unik tapi harus diakui bagus.
Plot ceritanya memakai bacground kejadian sehari. Siang hari yang panas terik.
Alur ceritanya berjalan dengan memakai dua karakter utama. Pertama, D-Fens atau William Foster. Seorang pria yang frustasi. Ke-frustasi-an yang dialami William itu menyulap dirinya menjadi pria yang tak kenal rasa takut.
Kedua, ada cerita seorang polisi yang bekerja di hari terakhirnya sebagai polisi. Namanya Prendergast. Prendergast ini diceritakan sebagai polisi yang takut istri dan lebih banyak bertugas di belakang meja daripada beraksi di jalanan. Di hari terakhirnya, Prendergast menangani sebuah kasus keributan yang dipicu oleh seorang pria kulit putih memakai kemeja putih dan berdasi hitam. Yang lebih mengerikan lagi adalah bersenjata.
Yang menarik lainnya adalah grafik konfliknya yang ditata apik. Dimulai dari rasa frustasi William oleh kemacetan lalu lintas, membuat keributan di sebuah toko milik warga Amerika-Korea, berkelahi dengan gangster, membuat panik di gerai fastfood, membunuh pemilik toko atribut tentara. Semua itu hanya didasari oleh niat ingin kembali pulang ke istri dan anaknya.
Begitu pula dengan grafik senjata. Dimulai dari bersenjatakan pemukul baseball, pisau lipat, senjata milik gangster, hingga bazooka.
Sederhana sekali sebenarnya. Hanya karena ingin pulang untuk berkumpul dengan keluarga, siapapun yang "menghalangi" akan menanggung akibatnya.
Menurut wikipedia, film ini genrenya thriller psikologis. Memang benar. Tapi masih ada tambahan versi penulis, juga sedikit komedi.
Michael Douglas. Harus angkat topi dan applause untuk penampilannya disini. Luar biasa.
Keseluruhan, sebuah film yang diolah dengan kualitas smart. Citarasa cerdas. Plot nya sederhana dan menarik. Meski berjalan dengan dua alur namun masih tetap enak dinikmati dengan sedikit bumbu komedi ringan.
Full recommended for this movie. Two thumbs up.
Falling Down (1993) - 8/10