Sebuah sajian gabungan horor dan drama percintaan segitiga. Tidak sulit menebak horor ini arahnya kemana karena sudah terpampang jelas di judulnya, Phone. Pastinya akan "berbicara" seputar horor yang terjadi di telepon bukan di lukisan atau buku.
Kalau dari sisi horornya, biasa saja. Terkesan sudah sangat umum. Cukup padat dijejalkan sepanjang film. Andalannya adegan asal kaget, asal tiba-tiba, asal sekonyong-konyong.
Kalau dari sisi dramanya, khas Korea. Lumayan. Tidak dangkal. Plot dramanya dibuat dengan "tipuan" cerita. Penulis juga salah menebak pada akhirnya.
Yang sedikit kurang sreg buat penulis adalah drama flashback dimana seorang wanita seorang diri secara "cepat" mampu melubangi kemudian membangun tembok. Kedua, soal karakter wanita simpanan yang masih usia sekolah. Setelah sekian lama terkubur mati, namun ternyata diceritakan rambutnya masih tumbuh di balik "kubur", kemudian masih bisa membuka mata dan hidup lagi untuk balas dendam. Pertanyaan penulis, mengapa harus menunggu "akhir cerita" untuk membuka mata, mengapa tidak melalui "mulut" Young Jee.
Bicara soal Young Jee, penulis memiliki apresiasi tersendiri. Penampilan aktris cilik (saat itu) Eun Seo Woo sebagai Young Jee ini cukup bagus. Antara bermain lucu sebagai anak-anak, juga bermain horor sebagai perantara dunia lain.
Keseluruhan, plot cerita drama horor dari Korea ini tidak terlalu istimewa.
Phone (2002) - 6/10