Yang membuat menarik dari film ini adalah Dwayne Johnson, inspired by true events, dan posternya.
Dugaan awal sebelum menuju ke TKP, film ini akan menyajikan laga, melihat poster though ala Dwayne dan karakter Dwayne selama ini di dunia film kebanyakan "dekat" dengan aksi laga.
Akan tetapi sesampainya di TKP, ternyata dugaan awal penulis melenceng. Bukan saja melenceng sedikit tapi melenceng jauh sekali.
Disini, Dwayne bermain soft. Bermain drama. Gaya itu didukung penuh oleh tampilan Dwayne sepanjang film yang selalu menggunakan pakaian lengan panjang menutupi otot tangan dan tatonya. Meski begitu, tetap saja kostum Dwayne disini masih belum mampu "menutupi" kebesaran badannya.
Dwayne diplot sebagai seorang pengusaha sukses namun "gagal" dalam membina keluarga (bercerai) dan anak kandungnya tersandung masalah narkoba.
Film ini mencoba mengangkat pesan moral, versi penulis, tentang kasih sayang seorang ayah dalam berkorban demi anaknya. Tidak saja sekedar mengorbankan karir suksesnya, materi, tapi bahkan juga nyawanya sendiri.
Plot ceritanya sebenarnya sederhana saja. Tapi bagi penulis, begitu memasuki babak penyusupan ke dalam kartel organisasi narkoba mulai terasa berat. Penampilan Dwayne sendiri, menurut penulis masih lebih cocok di genre karakternya di drama fitnes Pain & Gain atau juga sebagai Hobbs yang berkarakter serius dan tidak gentar menghadapi bad guys. Mungkin, lain kali akan ada drama yang lebih cocok untuk karakter dan fisik Dwayne.
Snitch (2013) - 6/10