Bisa jadi karena faktor "umur", ketika menikmati film ini jadi terasa biasa saja. Faktor "umur" yang dimaksud adalah produksi dari film ini adalah tahun 2004, sedangkan kesempatan penulis bisa mendapatkan penulis ini kurang lebih 11 tahun kemudian.
Plot cerita film ini biasa saja. Menceritakan bahwa alam bereaksi dengan pemanasan global. Dimulai dengan hujan es, angin topan, tornado, siraman hujan yang mengakibatkan banjir, sekaligus badai tsunami, lalu datang badai es. Silih berganti.
Plot cerita film ini tidaklah baru. Konflik bencana kemudian disusupi dengan konflik percintaan juga sudah pernah ada. Momen kepahlawanan di detik-detik akhir atau momen "hampir saja" juga ikut dipasang.
Dari sisi spesial efek-nya, memang lumayan. Cukup halus. Badai tsunami yang ditampilkan memang megah tapi agak aneh melihat kondisi perpustakaan nasional bisa selamat dari badai tsunami yang terlihat menyapu dengan ukuran raksasa. Kemudian, menyulap kota New York menjadi kutub es juga terlihat halus menarik.
Keseluruhan, kalau dari sisi plot cerita dan konflik, sudah umum. Sudah biasa. Kalau dari sisi efek disaster, boleh juga.
The Day After Tomorrow (2004) - 6/10