Baseball. Film ini menyajikan dunia baseball yang sebenarnya penulis tidak memahaminya. Bagaimana cara main dan perolehan poinnya juga tidak pernah mempelajari, kecuali pas jaman Sekolah Dasar dulu ada permainan yang disebut kasti. Mungkin, sekali lagi, mungkin senada. Akan tetapi film ini bukanlah film tentang perjuangan olahragawan baseball seperti 42, melainkan kisah belakang layar sebuah tim pecundang dan miskin.
Oackland Athtletics. Sebuah tim yang hobi kalah. Terpuruk di dasar kompetisi baseball Amerika. Tim pecundang. Billy Beane adalah Manager-nya. Sistem kerja tim Oackland adalah tradisional. Dipenuhi oleh kru yang berumur dan memakai konsep perekrutan tradisional. Bahkan cara berpikir para manajer di dalamnya juga masih tradisional. Parahnya lagi, budget tim juga sangat terbatas untuk belanja pemain mahal dan bagus.
Peter Brand, seorang lulusan ekonomi, membawa penyegaran sekaligus kontroversial di tubuh manajemen tim Oackland. Peter Brand menggunakan teknologi komputer untuk menganalisa para pemain "emas" yang masih undervalue namun tidak ada yang meliriknya.
Ibaratnya, film ini seperti kisah mencari saham yang fundamental-nya bagus. Undervalue. Murah di masa kini, namun dipercaya akan memberi keuntungan di masa depan.
Tidak mudah memasukkan konsep baru ke dalam sistem tradisional. Penuh tentangan dan cibiran. Tapi, hasilnya adalah berbekal modal kas yang terbatas, kepercayaan manajer, dan analisa lulusan ekonomi, Oackland melejit sebagai tim yang mencatatkan sejarah baru di dunia baseball Amerika dengan mencetak rekor 20 kali menang berturut-turut. Tidak juara, namun berkesan dalam.
Film ini dibuka dengan atmosfir kuat. Menarik konfliknya. Tidak ada rasa kuatir akan membosankan hanya karena tidak memahami dunia baseball. Karena Brad Pitt berhasil mengolah film ini menjadi enak dan dapat dinikmati tanpa harus mengerti sekali tentang baseball. Dan, momen paling emosional di sini adalah momen milik "pemain yang diragukan" Scott Hatteberg.
home run
Akting Brad Pitt buat penulis disini adalah 9. Luar biasa. Dan, yang membuat semakin menarik konflik film ini adalah gaya akting dewasa kalem Jonah Hill. Jonah Hill pantas mendapat poin 9 juga. Mereka berdua inilah yang kompak menjadi nyawa film ini.
Pesan moral yang mungkin bisa kita renungkan adalah tentang keberanian mengubah langkah ketika langkah yang lama mengalami kebuntuan. Dan, berikutnya adalah percaya dengan langkah baru pilihan kita. Karena tanpa percaya tentu akan hanya ada kebuntuan lagi.
Lalu, terakhir pesan moral yang disampaikan melalui metafora Peter Brand tentang seorang atlet baseball yang overweight (gemuk) dipercaya lamban, namun berhasil memukul bola secara sempurna. Metafora ini sebenarnya lucu, namun lucu yang cerdas.
Keseluruhan, film yang emosional, menarik, dan berkualitas. Seperti kata Lenka yang dinyanyikan ulang oleh putri Billy Beane, you're such a looser Dad..you're such a looser Dad..you're such a looser Dad.. Just enjoy the show....
Moneyball (2011) - 8/10