Data acara (kalau melihat versinya) merupakan agenda yang
diadakan oleh pemerintah kota. Tapi tentunya semarak kota tidak hanya berhenti
sampai di pihak pemerintah saja, masih ada pihak non-pemerintah yang juga memiliki
segudang acara. Contohnya dapat dilihat disini.
Bagi penulis pribadi, beberapa acara cukup familiar karena faktor rutin pengadaannya seperti Flower Carnival, Festival Kendaraan Hias, dan Pemilihan Kakang Mbakyu. Sedangkan beberapa lokasi acara lain yang familiar karena faktor lokasi, antara lain Alun-Alun, Ijen Boulevard, Balai Kota, atau Taman Krida Budaya.
Selain data diatas, ada juga pagelaran Festival Tempo Doeloe
yang pernah menghebohkan karena kemacetan yang berantai dan menjalar
kemana-mana. Namun, dari acaranya sendiri terbilang cukup menarik dan meriah. Acara ini juga dijadikan sebagai ajang pengetahuan seputar sejarah kota.
Acara lain dalam kota yang juga menjadi agenda rutin setiap
minggu adalah Car Free Day. Di beberapa kota lain juga ada acara Car Free Day
ini yang mengusung tema bebas kendaraan. Menurut penulis, acara Car Free Day
ini cukup positif karena selain menjadi ajang “kebebasan” dari asap kendaraan
dan kemacetan, juga bisa menikmati jalan raya tengah kota dengan berjalan kaki.
Cocok menjadi media berkumpul bersama rekan dan keluarga atau juga komunitas.
Selain itu, Car Free Day ini juga menjadi ajang sumber rejeki bagi para pedagang
yang memiliki produk unik dan produk makanan-minuman.
Harapannya, ajang acara kota baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah ataupun non pemerintah ini dapat dikelola secara baik dan
profesional. Dengan banyaknya media online yang ada setidaknya dapat membantu
dari segi promosi dan dapat meningkatkan kunjungan wisata.
Wah aku pernah 5 hari di Malang rasanya ga cukup buat jalan-jalan. Asri terutama di jl. ijen. Sayangnya liburanku ditutup dg gempa bumi saat berada di masjid Turen dilantai 8. Dag dig dug setengah mati
ReplyDelete@adibriza
@adi, Masjid Tiban ya? Saya pribadi belum pernah ke sana, tapi banyak cerita yang bilang memang tempatnya menarik dan indah. Kalau ijen, sering lewat. Karena faktor asri dan mungkin juga karena luas ruas jalan, setiap minggu jadi ajang CFD. Thx comment nya
DeleteFlower festival? festival kembang, gitu?
ReplyDeleteMaaf mas, kalau boleh usul, templatenya itu lho kecil banget tampilan postingannya nih. mungkin bisa diatur lagi atau diganti :)
@gemaulani
@gema, flower festival itu parade bunga yang mirip karnaval mobil hias hanya tema-nya bunga.
DeleteUntuk template, ya ini juga masih cari template yang lebih kecil lagi :)
Thx comment dan sarannya
Malang itu selalu ngangenin.
ReplyDeleteBaru dua kali kesana eh ketagihan dan rindu mau kesana lagi
@amma_chemist
Semoga lebih baik yah, berharap Pemerintah juga mendukung penuh setiap acara.Pemilihan Kakang dan Mbayu, ini mirip dengan mojang-jajaka, atau abang-none jakarta yah?
ReplyDelete@rin_mizsipoel
@amma, ya benar malang memang ngangenin. Thx commentnya :)
ReplyDelete@rin, betul tanpa dukungan pemerintah juga masyarakat tentunya acara kota akan kurang terasa gaungnya. Pemilihan Kakang Mbakyu seperti Mojang Jajaka di Bandung. Thx commentnya
ReplyDeleteinget malang inget baksonya hehe...
ReplyDeleteDari tadi nyariin kata Malangnya baru nemu di komentar. Soalnya posternya kecil.
ReplyDeleteSenang ya ada flower carnival. Jafi ingat dulu pas kecil suka lihat flower carnival disney di tv.
@diahdwiarti
Malangg, bulan lalu ke Museum Angkut...ternyata sudah semakin macet Malang, saingan sama surabaya
ReplyDelete@ririekayan
@riamustika, yup..ada bakso kota, bakso president, bakso stasiun, sampai bakso tenes juga ada....:)
ReplyDelete@diah, iya, nanti diperbaiki gambarnya... Wah, asik tuh flower carnival ala Disney...Thx commentnya
ReplyDelete@ririe, museum Angkut Batu ya? Saya malah belum ke sana .... Thx comment :)
ReplyDelete