Film ini bukanlah karya milik tanah Hollywood namun kualitasnya tak kalah dengan Hollywood. Kisah dalam film ini adalah drama yang difokuskan pada petualangan suka-duka si kecil Chava yang harus terlahir di negara yang sedang berkecamuk dengan perang saudara.
Yang paling menonjol ketika menyimak film ini adalah suasana yang terbangun sangat natural. Baik akting para pemainnya juga setting lokasinya. Terutama untuk aktor cilik pemeran Chava, aktingnya luar biasa. Hebatnya, menurut penulis, kisah yang diangkat bukanlah "kisah kasihan" yang menjual rasa kasihan menderita miskin dalam peperangan. Film ini tidak berusaha keras menarik rasa haru penonton untuk menangis ria. Film ini juga seperti mendobrak kebiasaan menampilkan dramatisir kemiskinan.
Miskin di tanah merdeka berbeda dengan miskin di tanah terjajah perang. Film bercerita seputar keluarga kecil yang hidup di antara perang saudara. Chava hidup bersama ibu dan adik-adiknya. Tak hanya bersama ibu dan saudaranya, Chava juga hidup bersama kekuatiran setiap waktu akan diambil paksa untuk dijadikan serdadu kecil.
Ada tawa, ada canda, ada tangis, ada kehilangan, ada cinta monyet anak-anak, ada kisah keluarga bahagia dalam perang. Semua itu dihadirkan manis disini tanpa harus memaksa menangis.
Innocent Voices (2004) - 7/10