Salah satu film horor dari Korea.
Film ini memakai gaya 1-2-1. Pada titik 1, film ini jelas. Konflik nya jelas. Horor "tiba-tiba ada yang mati..." Dan syaratnya mudah sekali dengan hanya tetap berada di dalam sekolah.
Kemudian memasuki titik cerita ke-2, satu demi satu karakter dimatikan. Sayangnya, penulis memiliki kelemahan dalam menghapal karakter terlalu banyak yang diaduk dalam 1 wadah cerita, apalagi dengan pemakaian nama ala Korea yang tak hanya nama, bahkan wajahnya pun hampir "sama". Pada titik ini, sering kehilangan alur cerita karena membingungkan siapa yang menjadi korban dan penyebabnya. Apalagi kisahnya sendiri terpecah antara dua kelompok.
Pada titik kedua ini juga, horor mulai terasa out of box. Bagaimana mungkin seorang (hantu) bisa punya waktu sedemikian leluasanya membuat teka-teki demi korbannya? Karakter hantu (yang jahat) disini digambarkan sebagai sosok cerdas, berkualitas, intelek. Teka-tekinya begitu dalam dan membingungkan.
Lalu, titik terakhir yang sebenarnya sederhana. Siapakah dalangnya, tapi dibuat begitu panjang dan rumit dengan tingkat teka-teki beraneka ragam. Too complicated.
Satu hal lagi yang sedikit mengganggu adalah banyaknya tangisan dan teriakan histeris ketakutan yang membuat telinga kurang nyaman.
Death Bell (2008) - 5/10