Biasanya efek dari film bergenre seperti ini adalah memiliki fan base yang "mengikuti" atau meniru. Pesan moralnya setiap penerimaan penonton pasti berbeda.
Sisi positifnya adalah mengurangi pemakaian bahan bakar dengan bersepeda. Berolahraga berkeringat sehat. Selalu menggunakan safety equipment meskinpun hanya bersepeda.
Sisi negatifnya adalah tentu saja pada gaya bersepedanya yang gila-gilaan. Bahaya sekali bila menyentuh jiwa peniru akut. Melawan arus lalu lintas, tidak mengindahkan lampu jalan atau rambu-rambu. Berkecepatan tinggi di jalan raya pada jam sibuk dan mengendarai sepeda tepat di tengah jalan. TENTU saja semua di film ini dilakukan oleh para ahli.
Dari sisi cerita, menarik. Paling berkesan tentu film ini menawarkan jenis aksi baru yang umumnya menggunakan fasilitas motor atau mobil. Disini berusaha beda, yaitu sepeda pancal. Kemudian, yang berkesan lagi adalah sisi analisa karakter Willee meski ada segmen analisa yang memang "kasar" dengan accident-nya.
Memasuki segmen amplop Nima kemudian melebar ke masalah ke-imigrasian serta masalah polisi korup, untuk konflik tersebut terasa datar dan kurang menarik. Karena terlalu dipaksa melebar. Apalagi dengan gaya flashback timing.
Dengan durasi film yang hanya 1 jam 30 menit-an, akan terasa simple tetapi kuat bila menceritakan hanya kejadian sepanjang 5:00 hingga pukul 6:33 seputar karakter Willee dan kegiatan sebagai kurir berspesialis sepeda. Tidak perlu dikemas merembet hingga ke crime story, sepertinya sudah bisa memiliki daya pikat tersendiri.
Premium Rush (2012) - 6/10