Kalau ada yang menggeluti dunia arsitek seputar membangun rumah atau gedung, tentu film ini bukan referensi. Karena film ini berbicara seputar dunia bodybuilding. Membangun tubuh.
Menarik dari film ini adalah pemain yang digunakan bukanlah atlet muda fresh, justru aktor yang tak lagi muda. Tapi, soal otot wowww...masih terbentuk dan menonjol tak karuan.
Drama. Tidak ada aksi laga. Total drama seputar dunia kontes bodybuilding dan drama keluarga.
Arah cerita terbagi dua, tentang seorang pria muda yang terjerat hutang sana-sini tanpa harapan. Dan seorang ayah yang berprofesi sebagai pengusaha fitnes sekaligus atlet binaraga.
Hubungan antara anak-ayah disini digambarkan "kurang" harmonis. Namun, bagaimanapun buruknya sifat sang anak, sang ayah tetaplah sayang anak.
Dari segi daya tarik cerita, film ini masih kurang. Konfliknya biasa saja. Bagian paling emosional buat penulis adalah ketika sang ayah mendatangi para pem-bully anaknya dengan segerombolan hulk. Siapa yang mengira seorang pemuda dengan otot soft memiliki seorang ayah berotot kawat tulang besi.
Dan, bagi para pecinta dunia fitnes atau atlet, film ini paling tidak bisa menjadi "obat" penyemangat penyegar inspirasi baru untuk terus fit dan keep build your body better.
Bodybuilder (2014) - 6/10