Jepang punya horor.
Cerdas sebenarnya. Tema yang dikupas seputar horor yang mengikuti trend teknologi.
Meski bukan jaman tombol qwerty namun paling tidak ide horornya termasuk bagus.
**Coba kalau di jaman sebelum ada handphone kemudian dibuat horor seperti ini. Jaman surat masih pakai jasa pos.
Ada surat yang dikirim serta diterima sendiri mengabarkan kematian sendiri, belum bayar amplop, perangko, sampainya kapan juga tidak jelas. Bisa-bisa keburu capek hantunya menunggu surat sendiri tiba**
Awalnya bagus.
Konsep misteri satu missed call di hp Yoko berpindah ke hp Kenji lalu Natsumi, cukup bagus.
Horor yang fresh.
Memasuki tengah cerita, mulai agak mengendur. Konflik jadi melebar.
Muncul karakter misteri dari keluarga Mizunuma.
Sejak muncul bagian Mizunuma inilah, tensi horor menjadi down.
Membuat bingung antara mana yang biang horor sebenarnya Mizunuma atau ibu kandung Yuki sendiri yang juga ditampilkan "berkonsep" horor.
Kalau saja, tensi horor dijaga seputar misteri missed call satu ke yang lain, itu saja sudah menarik (tanpa kisah Mizunuma-nya).
One Missed Call (2003) - 6/10