Yang menarik dari film ini adalah temanya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Pastinya ada satu atau sekian banyak kisah nyata yang bisa diklaim serupa dengan cerita di film ini.
Tentang siang-malam,pasang-surut,naik-turun,suka-duka, dan banyak lawan kata yang bisa digunakan untuk menggambarkan pahit-manis sebuah hubungan pria-wanita. Dan dalam sebuah hubungan hukum alamnya pasti akan ada masa suka dan duka.
Seperti layaknya lawan kata, alur cerita di film ini, berkali-kali memainkan emosi dengan lawan-kata naik turun. Sama-sama kuat. Sisi suka dan sisi duka bergantian ditampilkan kontras dengan gaya mengambil 500 hari hubungan.
Cukup bagus. Gampang dicerna kisah cinta antara Tom dan Summer meski gaya alurnya maju-mundur-maju. Ada rasa manis dan ada rasa pahit. Ada masa romantis ada masa krisis. Cocok sebagai hiburan buat yang sedang atau sudah menjalin ikatan cinta.
Pesan moral film ini versi penulis adalah jangan terlalu meratapi terlalu dalam sebuah kehancuran. Bangun. Ada keajaiban menanti bila kita kuat berdiri dan menerima serta menjalani kenyataan.
Yang menarik lainnya adalah gaya akting Chloe Grace Moretz. Penulis suka gaya akting bocah (saat itu) cantik satu ini.
Dan, bila disuruh memilih, penulis lebih suka Autumn daripada Summer. Lebih cerah dan manis :) Momen Autumn ini memang benar-benar menjadi "sapu" indah sepanjang film. Terasa sekali emosi sesaat saat Autumn dimunculkan. Nice.
500 Days Of Summer (2009) - 7/10