Ada sebuah drama manis yang patut direnungkan di film ini melalui karakter Henry yang terkena musibah. Sebelum musibah menimpa, Henry adalah seorang pengacara sukses kaya dan makmur. Ekonomi gengsi dan profesinya membuat Henry menjadi pribadi yang angkuh.
Setelah penembakan itu, Henry menjadi pribadi yang berbeda. Lewat musibah, semua diperindah. Mulai dari sikap angkuh Henry yang mau tidak mau menjadi "melunak", menjadi lebih ramah bersahabat, masalah rumah tangga yang dulunya penuh intrik menjadi lebih terbuka, dan masalah profesi yang profesional (tak peduli benar salah yang penting bayarannya bila perlu membela yang salah). Bagaimanapun akhirnya musibah tersebut membuat nurani berbicara.
Ada pesan indah di film ini, bahwa kadang profesi, harta, dan uang memang mengaburkan nurani. Film ini berpendapat bahwa untuk kembali ke nurani putih (kadang) perlu ada sebuah moment untuk kembali ke bawah. Film ini juga mengajak merenung bahwa karakter Henry setelah musibah menjadi seperti anak kecil atau seperti selembar kertas putih atau seperti komputer kosong yang harus kembali dan diinstall program baru. Refresh.
Pesan global film ini adalah bahwa musibah membawa hikmah. Musibah mungkin akan membuat sedih dan di film ini bahkan ditertawakan, namun pada akhirnya akan menjadi indah.
Baru sadar ternyata cerita film ini ditulis oleh J.J.Abrams yang menjadi produser di Cloverfield dan sutradara film Super 8. Luar biasa. Meski klasik namun sangat indah bila menjadi bahan renungan.
Regarding Henry (1991) - 7/10