Film dokumenter yang ternyata menarik serta menambah wawasan. Seperti kata Spike Lee yang menjadi pembicara disini bahwa generasi muda saat ini harusnya melihat sejarah dan kejadian para tokoh besar masa lalu, Malcolm X, John F.Kennedy, Jackie Robinson, dan Ali.
Sejarah ring tinju mencatat salah satu pertandingan terbesar yang pernah ada antara 2 raksasa, Muhammad Ali vs George Foreman yang diadakan di Zaire (Congo) 30 Oktober 1974.
Dokumenter ini mengangkat seputar persiapan serta pertandingan 8 ronde tersebut. Dari kecil, penulis hanya tahu julukan Si Mulut Besar Muhammad Ali, pada waktu kecil penulis kurang bisa mengartikan arti kata Mulut Besar Ali. Mungkin, memang posisi bibirnya besar.
Tapi, dari film dokumenter ini akhirnya penulis tahu makna Mulut Besar tersebut. Dan yang membuat menarik film ini adalah dokumenter asli. Memang terlihat kepercayaan diri Ali sangat sangat tinggi. Perang kata-kata komentar melalui media dan wawancara memang bernada sombong.
Tapi, memang Ali membayarnya. Bahwa apa yang diucapkan itu yang dibuktikan.
Yang berkesan disini selain dokumenter asli juga gaya cool Foreman. Di balik sosok raksasa "mummi" itu menyimpan kekuatan super. Sansak tinju dapat dibuat melekuk ke dalam.
Zaire, gaya Mobutu memang berdarah dingin. Tenang. Meski tidak terlibat wawancara, namun kisah dari narasumber disini mampu menggambarkan bagaimana pemerintahan Zaire di bawah kendali tangan Mobutu.
Suasana megah menjelang pertandingan, berhasil tertangkap dengan baik. Film ini berhasil merangkum komentar serta wawancara Ali maupun Foreman, merekam kejadian-kejadian asli seputar perhelatan, merangkainya menjadi seolah-olah atmosfir pertandingan itu sangat "dekat", bukan pertandingan jaman dulu.
Ali bumaye! Ali bumaye!
When We Were Kings (1996) - 7/10
Comments
Post a Comment