Sepanjang dokumenter berjalan, tidak ada gejolak apa-apa. Silih berganti para pembalap memberi pendapat, pengalaman serta pandangan mereka terhadap olahraga menantang maut yaitu balapan motor di Inggris yang disebut TT.
Dan sepanjang film pula yang bisa penulis perhatikan porsi agak besar diberikan pada Guy Martin. Tentang kesehariannya sebelum event serta cuplikan-cuplikan kecil selama even.
Yang paling menarik perhatian adalah mountain race. Pemandangan serta lingkungan kota kecil di pegunungan, wow really amazing place to live. Nice view and great environment. Lainnya, paling menarik melihat slow motion aksi para pembalap ini, terutama pada saat menekan lutut hingga beberapa milimeter dari aspal jalan.
Paling miris dan perih adalah cuplikan accident-nya. Cocok dengan judulnya closer to the edge.
Baru ada gejolak ketika cerita memasuki Guy Martin akhirnya bisa mengikuti lomba. Kemudian kamera menyorot sebuah tikungan kosong, dan komentator tersebut berkomentar sedang menunggu Guy dari tikungan tersebut. Beberapa detik kamera tetap menyorot jalanan kosong. Kemudian, muncullah seorang pembalap dari tikungan tersebut namun bukan yang diharapkan. Bukan Guy Martin. Bukan sepeda motor dengan nomor balap 8.
Tak lama kemudian, beberapa petugas mengibarkan bendera merah. Sebuah tanda kecelakaan kelas berat telah terjadi dan pertandingan terpaksa dihentikan. Seketika itu juga ada emosi menusuk. Karakter utama yang diikuti sejak awal dokumenter ini mengalami kecelakaan hebat.
Mungkin film dokumentasi ini cocok bagi para pecinta balapan motor. Para pecinta olahraga menantang maut. Tapi, tentu saja para profesional yang dihadirkan disini. Bukan para pembalap liar yang gemar memekakkan telinga dengan knalpot berisik. Tidak akan ada cabe-cabean karena umumnya umbrella girl kelasnya kelas langit ketujuh. Dan tentu saja yang ditampilkan disini selain ahli dan bergengsi tentunya memiliki bayaran tinggi serta penampilan motor dan jaket elegan sedap dipandang. Bukan kaos oblong celana jeans dan sandal jepit.
TT3D : Closer To The Edge (2011) - 6/10
Comments
Post a Comment