Uang tak hanya bisa membeli kebahagiaan. Juga uang tak hanya bisa membeli cinta mewah. Tapi juga dari film ini membuktikan bahwa uang juga bisa membeli hukum kebenaran.
Sebuah film yang berdiri sebagai cermin realita dan berdasarkan kejadian nyata.
Temanya sederhana saja. Menarik karena berdasarkan kisah nyata di India sekitar tahun 1999. Tentang kasus penembakan seorang wanita bernama Jessica.
Kasus tersebut dimulai dengan sangat sepele. Jessica menolak memberi minuman kepada tamunya di sebuah pesta bergengsi, alasannya karena minuman telah habis. Rupanya penolakan tersebut membuat sang pemuda naik darah dan mencabut pistolnya lalu kemudian menembak Jessica.
Ternyata tak hanya di India, dimana saja. Bahkan di negeri ini. Sang penembak Jessica digambarkan sebagai anak pejabat yang berpengaruh di India. Oleh karena pengaruh jabatan serta power of money, semua saksi menjadi bungkam dan dibeli. Kasus Jessica pun ditutup.
Sabrina, kakak Jessica, merupakan simbol rakyat kecil biasa yang menuntut kebenaran. Tentu saja, dan seperti pengalaman penulis, kadang hukum memang tak berpihak, kadang hukum terasa seperti langkah kura-kura. Lambat. Disini digambarkan lebih tegas, kadang hukum seperti sandiwara dagelan kocak. Semua diatur oleh sutradara kaya raya.
Bertahun-tahun kasus Jessica terkatung-katung, akhirnya kasus Jessica berlabuh ke jiwa seorang jurnalis cantik, Mira, yang kemudian dengan "power" sebagai jurnalis senior, mengangkat kembali kasus No One Killed Jessica ini ke permukaan.
Lalu bagaimana di negeri ini? No more comments. Everybody knows.
Terlepas dari sudut alur ceritanya dan dramatisasinya, film ini sudah cukup berani mengangkat kebusukan hukum nasional di negerinya sendiri. Salut. Tentunya tidak mudah untuk berani menyuarakan kebenaran melalui media film. Sangat menginspirasi.
No One Killed Jessica (2011) - 7/10