Sependapat bila dikatakan film ini adalah film keluarga. Ceritanya memang banyak pesan moral yang menurut penulis bisa sedikit direnungkan. Di satu sisi lainnya, penulis juga menyukai menonton film harimau yang tercipta sebagai predator "cantik".
Kumal dan Sangha adalah saudara yang dibesarkan dengan konsep dan pribadi berbeda. Mereka sama-sama berasal dari perut hutan liar di Cambodia.
Sesi kehidupan masa kecil Kumal-Sangha adalah bagian yang paling menarik bagi penulis. Diasuh oleh orang tua mereka yang ternyata juga memiliki kasih sayang layaknya manusia. Menggigit namun tak mematikan.
Tingkah pola Kumal-Sangha kecil itu manja sangat menggemaskan. Bermain dengan ekor sang ibu atau juga bermain bola kelapa. Bahkan ketika kecil nafsu predator mereka belum nampak, jadi ketika diasuh oleh manusia, tingkah mereka hampir sama dengan tingkah hewan peliharaan seperti anjing atau kucing.
Tentu saja,film ini juga berpesan bahwa mungkin saja Kumal-Sangha bisa bersahabat atau menjadi hewan peliharaan manusia, tapi tak dipungkiri bahwa mereka adalah natural predator. Tercipta sebagai hewan yang bernaluri alami sebagai pemangsa.
Tetapi tidak bisa dipungkiri mungkin film ini juga berpesan bahwa seekor harimau pun bisa saja menjadi teman manusia dengan cinta dan kasih sayang dari manusia. Sisi naluri pemangsa mereka timbul ketika merasa terancam atau tersakiti atau dapat juga karena mereka belum terlatih.
Melihat film ini tentu saja ada rasa kagum. Pastinya ada jurus ketrampilan khusus dalam menggarap film yang "aktor" utamanya merupakan hewan pemangsa buas. Membayangkan bagaimana mengatur kemudian merekam tingkah gerak pola hewan predator agar dapat menyatu dengan skenario cerita.
Lainnya yang menjadi pesan film ini adalah mengajak untuk mencintai serta melestarikan harimau.
Two Brothers (2004) - 7/10
Comments
Post a Comment