Di tangan Disney, sebuah kisah Natal tidak harus dengan kisah mewah. Tidak harus dengan kisah romantis di sebuah apartemen dengan desain minimalis mahal, tidak harus dilengkapi kisah cinta dewa dan dewi di istana surga dengan mobil mewah. Tidak harus dengan kisah Santaklaus atau juga tidak harus dihiasi dengan pohon Natal atau juga dengan keajaiban super dramatis.
Lewat film ini, Disney ingin menyampaikan pesan pertamanya, bahwa Natal itu tentang kehidupan sehari-hari. Dan siapapun bisa meraih Natal tanpa harus membelinya. Karena Natal bukanlah cinta jaman sekarang yang harus dibeli. Tapi, Natal for everyone. Tidak akan ada istilah jomblo dalam merayakan Natal.
Film ini bercerita tentang sindiran kepada kita melalui karakter Ebenezer Scrooge. Scrooge disini digambarkan tidak mengenal kasih. Apalagi kasih Natal. Scrooge adalah seorang lelaki tua yang selalu muram, kasar, menakutkan, tidak ramah, tidak berperasaan, dan kikir. Sayangnya, Scrooge bernasib baik menjadi lelaki tua yang kaya raya yang selalu menghargai segala sesuatu dengan uang. Uang. Uang. Uang. Menilai segala sesuatu dengan uang. Itulah Scrooge.
Mimpi adalah bunga tidur yang kadang bisa berisi "pesan" dengan segala keanehan peristiwa di dalamnya. Scrooge pun demikian disini, malam itu 7 malam Natal setelah kematian rekannya Marley, Scrooge mengalami mimpi yang luar biasa.
Disini, karya Zemeckis memberi pelajaran, bahwasanya betapa beruntungnya manusia normal tidak mengalami peritiwa Scrooge seperti disini. Scrooge "dipaksa" untuk melihat masa depannya sendiri sekaligus "mendengar" apa kata orang-orang yang mengenalnya.
Paling mengharukan bagi penulis disini adalah kisah pegawai Scrooge, Bob.
Dongeng lawas ini diangkat oleh Disney dengan animasi yang luar biasa apik. Meski dalam gerakan terlihat kaku, tapi dalam detail sangat luar biasa. Mulai guratan wajah, pencahayaan, detail gedung rumah, hingga detail riuh kota digambarkan dengan sangat menakjubkan.
Dan, paling menarik disini selain visualnya adalah alur cerita dengan sarat makna yang indah. Indahnya semangat dan nilai Natal dalam film ini boleh dikatakan sangat universal. Lintas batas. Tidak hanya untuk dinikmati oleh yang merayakan saja, tapi seperti yang dikatakan oleh Tim Kecil, God Bless everyone.
A Chrismas Carol (2009) - 8/10
Comments
Post a Comment