Richard Curtis menyutradarai sebuah film yang berkesan. Tema Natal. Tentang cinta yang terjadi dimana-mana dan bertepatan dengan Natal dimana Natal adalah saat berkata sebenarnya.
Pesan moral film ini sebenarnya ditaruh di awal. Bahwa sesungguhnya bila kita benar-benar mau mencarinya, akan sadari bahwa sebenarnya cinta ada dimana-mana. Tak ada sekat ruang waktu atau kasta untuk cinta. Cinta untuk siapa saja dan cinta ada dimana-mana.
Entah mengapa, film ini sangat berkesan. Selain ceritanya menarik ringan renyah ramah sekaligus kocak. Banyak memori yang seperti menjadi "teman" bagi kehidupan di dunia nyata.
Selain bertebaran bintang, yang paling berkesan bagi penulis adalah kisah cinta tak berbalas Mark (Andrew Lincoln) dengan Juliet (Kiera Knightley). Tak berbalas. Bertepuk sebelah tangan. Paling memorable adalah adegan ketika Juliet memaksa menonton video perkawinannya dengan Peter yang notabene adalah sahabat Mark. Seketika ketika itu juga rahasia cinta Mark terbuka diiringi dengan angel voice milik Dido
It's freezing. Amazing. Speechless for a moment.
Kedua, adalah kisah cinta malu-malu sang bocah cilik Sam kepada seseorang yang sejak awal film dirahasiakan sosoknya. Kemudian dibuka dalam lagu All I Want for Christmas Is You. Yang lalu didramatiskan dalam sebuah runaway di bandara.
Bukan berarti kisah lainnya tak menarik disini, sama menariknya. Kocak juga melihat gaya Hugh Grant yang harus bergaya nyentrik sebagai Prime Minister. Hanya yang paling berbobot berkesan mendalam adalah kisah cinta malu-malu dan tak terbalas-nya.
Love Actually (2003) - 8/10
Comments
Post a Comment