Lagi-lagi Mark Wahlberg punya karya yang inspiratif. Kali ini berduet dengan Christian Bale sebagai kakak-adik yang memiliki profesi sama yaitu petinju profesional.
Tentu saja menarik disini karena duet Mark dan Christian membawakan kisah kakak-adik nyata Micky Ward dan Dicky Ecklund.
Micky Ward dilahirkan dan besar di lingkungan keluarga yang sangat "kacau". Memiliki banyak saudara dan hidup sebagai petinju yang bisa dikatakan tidak terlalu bersinar. Bila dilihat dari konteks film ini, Micky dalam "salah asuhan".
Terpuruk. Tidak hanya kekalahan di atas ring tapi juga perilaku Dicky yang sangat angkuh karena "mengalahkan" Sugar Ray Leonard sangat "mengganggu" prestasi Micky. Perilaku Dicky dekat dengan narkoba bahkan diliput oleh stasiun televisi sekelas HBO. Tak berhenti disitu reputasi buruk Dicky juga dilengkapi status sebagai narapidana.
Pesan moral dalam film ini bagi penulis adalah kesempatan. Tuhan selalu memberi kesempatan. Tergantung bagaimana sudut pandang kita. Micky Ward atau Dick Ecklund, sama-sama diberikan kesempatan. Dan kesempatan itu tidak akan memandang bulu. Tidak memandang fisik, profesi, atau juga status ekonomi. Hanya tangkap, lakukan yang terbaik, dan bangkit ketika tersungkur. Menunggu saat yang tepat untuk melakukan serangan balik. Head, body, head!!
Film ini memiliki konflik yang sangat bagus. Dalam juga emosional. Konflik keluarga. Konflik prestasi dan kepercayaan diri. Meski penulis yakin ini hanya dramatisasi Hollywood, namun poin-poin penting kehidupan Micky Ward digambarkan sangat pas. Mark Wahlberg kembali membuktikan sebagai aktor yang mumpuni. Sebelumnya Mark juga berperan inspiratif sebagai Vincent Papale di Invincible, yang bisa dikatakan hampir "senasib" dengan Micky Ward, bangkit bangkit bangkit dari jurang keterpurukan.
Bintang disini adalah Christian Bale. Perfect. Luar biasa. Akting messy Bale benar-benar terasa. Penulis tidak mengenal nama Dicky Ecklund, tapi lewat akting wahid Bale, paling tidak bisa meraba bagaimana Dicky di kehidupan nyata.
Jalan cerita menarik, konflik bagus, akting cemerlang. Visual pertandingan tinju yang biasanya umumnya menjadi "kaku" dan terasa "diatur" disini hampir natural. Semua diolah menjadi karya yang tidak saja dramatis namun juga menginspirasi.
The Fighter (2010) - 8/10
Comments
Post a Comment