Seekor lumba-lumba berenang mendekat. Berhasil melalui jaring yang dipasang. Berenang dengan susah payah. Sedangkan darah terus mengalir di belakangnya.
Dokumenter yang telah menyabet penghargaan bergengsi di arena bergengsi pula. Sebuah dokumenter fakta yang sangat kuat menyobek rahasia yang mungkin belum banyak diketahui dunia (setidaknya penulis juga baru mengetahui)
Adalah Ric O'Barry yang juga mantan punggawa serial Flipper juga seorang pecinta lumba-lumba berusaha mengabarkan kepada dunia bahwa ada sebuah rahasia besar yang terjadi di sebuah teluk kecil di kota yang kecil di Jepang, kota itu Taiji.
Penulis terpukau pada banyak kenyataan yang dipaparkan di dokumenter ini. Sangat berani dalam memberitakan fakta berdarah. Dengan diawali perkenalan siapa Ric dan kontroversinya sebagai aktivis pecinta lumba-lumba, film ini kemudian berbelok menusuk dengan fakta konflik yang dihadapi oleh para pembuat film ini. Perlawanan keras dilakukan oleh pemerintah daerah, polisi, bahkan para nelayan dengan gagah congkak melakukan perlawanan verbal maupun fisik kepada setiap aktivis yang berusaha membongkar rahasia kota Taiji.
Seperti yang terungkap, bahkan sumber pun dari lokal warga Taiji mengatakan bahwa bila dunia tahu apa yang terjadi di teluk itu, maka semua akan ditutup. Ironi lain diperlihatkan bahwa ada pertunjukkan lumba-lumba dan sebuah museum Dolphinarium yang menjual daging lumba-lumba. So, you can enjoy the dolphin show at the same time you can eat dolphin.... Kenyataan lain diungkap bahwa daging lumba-lumba diteliti dapat mengandung racun bila dikonsumsi, namun justru langkah pemerintah adalah menjadikan program makan siang di sekolah Taiji. Dan gratis.
Pembelaan konyol diumbar juga, salah satunya adalah dolphin have been killed because of eat fish too much at ocean. Karena lumba-lumba terlalu banyak makan ikan di laut (atau mengganggu keseimbangan komunitas bawah laut)
*** Memorable scene dokumenter ini adalah pemandangan asli dari rekaman demi rekaman yang dibuat membuat miris. Terlebih lagi ketika teluk kecil yang terletak di antara perbukitan terjal berubah menjadi merah....
Lainnya, nuansa dramatis ditunjukkan oleh Ric sendiri (dengan memanggul televisi di dada) masuk ke dalam konvensi internasional yang berbicara soal kebijakan penangkapan ikan paus (lumba-lumba) dan Ric masih dengan televisinya berdiri tegak di jalan utama kota sembari mengabarkan kebohongan besar yang telah terjadi. ***
The Cove (2009) - 8/10