Tidak ada alasan lain menyimak film ini karena berdasarkan kisah nyata.
Alkisah sebuah tim rugby bertandang ke Chile untuk sebuah pertandingan. Celakanya, di tengah penerbangan pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan hebat tepat di pegunungan Andes yang bersalju.
Jalan ceritanya tidak berbelit dengan basa-basi intro. Hanya saja penulis kurang sreg dengan chemistry penggambaran survival-nya. Akting para pemainnya kurang terlihat baru terkena musibah. Beberapa scene terlihat seperti malah seperti sedang berlibur. Entah memang seperti itu kondisi aslinya atau hanya sekedar dramatisasi film. Dan di beberapa scene yang lain, para survivor terlihat segar meski di tengah pegunungan bersalju. Jadi kurang terasa atmosfer aftershock accident-nya.
Penulis melihat bahwa poin penting di film ini adalah how to survive nya. Bukan sisi long way to survive. Konflik klimaks terbesar di film ini ada pada bagian dilematis ketika persediaan makanan menipis dan tidak ada jalan lain kecuali harus melakukan kanibalisme. Penggambaran suasana dilematis disini biasa saja. Tidak terlalu terasa feel dari konflik dilemanya.
Ada memorable scene dalam film ini yaitu bagaimana mereka terlunta-lunta dan bertahan. Salah satunya adalah membuat kondisi tubuh tetap hangat yaitu dengan membuat api unggun. Mereka menjaga nyala api unggun ketika malam hari dengan segala cara dan segala barang yang dapat terbakar, termasuk uang.
***Memang momen api unggun bukan momen besar dalam film ini bahkan hanya berdurasi kecil saja. Tapi bagi penulis cukup berkesan dalam ketika melihat para survival dengan enteng membakar uang untuk nyala api unggun. Karena di atas sana tidak ada yang bisa disombongkan dalam materi.***
Alive (1993) - 6/10