Surat kabar lokal sempat menulis berita tentang penemuan mayat di sebuah rumah-toko (ruko). (Kebetulan lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi tinggal penulis). Korban dikenal hidup sendiri dan tinggal dengan seekor anjing. Biasa. Yang membuat biasa adalah cerita di dalam proses pengambilan jenazah. Sejauh penulis ingat, proses evakuasi jenazah dari dalam rumah "terhalang" oleh sang anjing yang konon telah berhari-hari tak diberi makan karena sang tuan telah meninggal. Ternyata, sang anjing memberi "perlawanan" menjaga jenazah tuannya ketika pihak polisi berusaha melakukan evakuasi jenazah. Sisi menariknya, dalam berita tersebut menyinggung film Hachiko. Dan, itulah awal mula penulis tertarik mencari film ini.
Beruntung film Hachi ini tergolong umum dan masih kategori baru saat itu. Mudah didapatkan. Dan, .... memang film yang sangat menarik bagi penulis. Menggetarkan ketika tahu ternyata film ini juga based on true event. Tema cerita sebenarnya sederhana saja, hubungan cinta kasih manusia dan anjing yang dibawa hingga mati. Jalan ceritanya juga dalam potongan momen kecil-kecil. Hanya saja, gabungan momen-momen kecil itu dirangkai dengan pas hingga penulis ikut merasakan sisi emosional dari film ini. Paling memorable dari film ini bagi penulis adalah sesi penantian. Benar-benar menyentuh.
Pesan film ini menurut penulis adalah menggugah perasaan penonton untuk "berkaca" pada Hachiko. Cinta Hachi bukan cinta materi terseret arus dunia. Tanpa melihat kaya atau miskin, Hachi mencintai Prof. Parker apa adanya dan dalam kondisi apapun. Sekali lagi, tanpa melihat materi. Menunggu itu membosankan bagi manusia biasa, tapi tidak bagi Hachi. Hachi sanggup bertahan berminggu-minggu untuk duduk diam dan tepat waktu menunggu sang tuan kembali pulang. Luar biasa.
Hachiko : A Dog's Story (2009) - 8/10