Bruce Lee. Mendengar atau melihat judul dengan embel-embel Bruce Lee, ekspektasinya tentu aksi laga dan teriakan khasnya. Tapi, di film ini justru lain. Lebih menampilkan sisi drama kehidupan Bruce dan mereka yang pernah dekat dengan Bruce (kerabat-sahabat).
Dari awal film, adegan "....Push? Push Lee?.." sudah membuat down minat. Adegan lompatan masa "Sayonara menjadi see you later" tampil dalam salah satu cut rhime dengan akting yang berlebihan. Sosok Bruce Lee ditampilkan dengan terlalu "manis" dan sangat gaul. Sinematografi atau artistiknya terasa "masa kini". Kerlap kerlip romantisme dan riuh persahabatan Bruce ditampilkan penuh seni ala video klip boyband. Dan, adegan fighting-nya kurang mantab. Taste jalan cerita film ini terlalu modern dan dramatisasinya terasa berlebihan.
Meski diklaim di intro film bahwa film ini merupakan kisah yang belum pernah ada, tapi bila membandingkan kualitas dengan Dragon : The Bruce Lee Story atau kisah sang master Ip Man, film garapan Raymond Yip dan Manfred Wong ini berada masih jauh di bawah.
Bruce Lee , My Brother (2010) - 5/10