Dulu disini ramai pengunjung. Masuk ke mall ini akan selalu menjadi saksi bisu tentang masa SMA. Kenangan manis semanis-manisnya. Sekarang, "hancur", makin ke sini makin ga jelas maksud dan tujuan mall ini didirikan. Wendy's salah satunya tempat favorit kini tinggal ruangan kosong dengan tempelan kertas koran tak berseni.
Dulu tanpa sekat begini. Mau nonton bebas. Sembari menunggu loket dibuka, bebas kemana. Merokok pun bebas meski harus hati-hati karena di bawah umur. Bebas ke supermarket di lantai satu. Atau sembari mall walking melihat aneka stand menawarkan barang keren. Sekarang? Tidak jelas. Absurd. Hancur melebur dengan debu imajinasi akuntasi monetasi para pedagang barang elektronik yang menjadi bible kaum gaul.
Dulu, film Titanic lalu Armageddon sempat membuat heboh di mall ini. Antrian panjang. Suasana ramai. Memang tak berseragam, tapi banyak celana panjang yang berseragam. Ya, karena cukup mengganti baju seragam baru bisa berkeliaran di sini. Meski membawa tas berat buku pelajaran, tapi tetap momen menonton bersama rekan sekolah menjadi momen indah.
Dulu, tidak ada istilah periksa tas. Tidak ada peraturan harus beli makan di area bioskop. Tidak ada semua itu. Dulu bebas. Dan pastinya, dulu murah tiket masuk-nya....pasti.
Sekarang?