Di era internet seperti sekarang ini, konten kreator bisa juga disebut profesi. Dan, bicara soal profesi apapun tentunya berangkat dari sebuah motivasi.
Uniknya, profesi di dunia internet bisa berangkat dari kalangan manapun dengan bekal kreatifitas tanpa perlu status pendidikan terakhir, juga tidak perlu melalui proses wawancara kerja yang berbelit seperti lapangan kerja formal. Akan tetapi, tetap ada proses seleksi alam, siapa yang bersabar, bisa berkembang dan ulet, dia yang akan bertahan.
Menjadi konten kreator menurut penulis tidak sulit, yang kadang membuat "sulit" adalah motivasinya. Jika dilihat, konten kreator itu ada karena ke-kreatifitas-an "membawa" hal-hal biasa yang dilakukan di dunia nyata ke dunia digital.
Contohnya, seorang blogger yang memiliki blog tentang kehidupan sehari-hari (khususnya di area percintaan remaja), kemudian mendapat respon positif dari pengguna internet hingga melejitkan namanya sebagai penulis buku lalu menjadi aktor film layar lebar. Berangkat dari tulis menulis, diangkat ke layar digital, hingga menjadi yang bagi sebagian orang disebut sukses. Tipe blogger seperti ini tidak cuma satu dan mereka akhirnya "besar" dari dunia tulis-menulis.
Contoh lainnya, penulis menyukai salah satu channel di youtube. Channel tersebut membahas genre motovlog. Menariknya adalah konten yang diangkat, sangat sederhana yaitu daily riding. Singkat durasinya, isinya pun berceloteh sambil berkendara motor. Bahasannya seputar kejadian di jalan raya, etika berkendara, dan review motor pastinya. Simple sekali. Berkendara motor adalah hal yang sangat biasa sekali, namun dipoles dengan kreatifitas membuat video riding, diangkat ke dunia youtube.
Selama internet masih ada, peluang menjadi konten kreator terbuka untuk siapapun juga. Tinggal memilih media yang dirasa nyaman untuk berekspresi. Khususnya untuk media tulis-menulis blog, memang mendapatkan "persaingan" kode keras dari genre video blog yang sedang hits di kalangan konten kreator.
Terlepas dari apapun medianya, baik blog atau vlog, menjadi konten kreator kembali lagi ke masalah motivasi. Bila dilakukan berdasarkan passion, dapat dipastikan tidak akan luntur dalam menciptakan konten. Terasa "sedikit" kompetitor. Konten yang dibuat dengan passion biasanya juga tidak akan habis dikeruk (tidak membosankan) juga tidak akan terpengaruh dengan feedback orang lain. Karena diciptakan dengan suka dan tanpa beban atau lebih condong ke sharing.
Berbeda dengan motivasi "mencari uang" lewat konten kreator, yang memerlukan ekstra fokus pikiran, waktu, bahkan materi serta mental kuat ketika melihat feedback dari konten-nya. Yang pastinya, apapun passionnya tidak ada yang salah selama positif.
Jadi, menjadi konten kreator di era sekarang,(masih) mudah dan berpeluang besar, tinggal mencari alasannya (mengapa harus konten kreator) baru kemudian mencari jalannya (bagaimana menjadi konten kreator).
Happy creating...
Suka sekali dengan postingan ini
ReplyDeleteThanks a lots DotSemarang :-)
Delete