Film ini bagi penulis cukup "fenomenal", horornya fresh, ceritanya bagus, dan ditiru atau diremake atau dibuat versi lain ala Hollywood. Tentunya, Hollywood punya "alasan kuat" mengambil film horor Thailand ini.
Versi penulis sebagai orang awam di fotografi, film ini seperti melakukan skak mat sendiri. Film digulir dengan beberapa moment foto "rusak" namun dipatahkan sendiri ketika menjelaskan bahwa negatif foto bahkan sudah "rusak" sejak gambar diambil. Lalu, ketika film menceritakan kegiatan kantor majalah yang memuat foto ghostfake dengan photoshop, kembali lagi dipatahkan ketika memakai polaroid.
Tentu saja, horor polaroid bagi penulis yang awam di fotografi takkan bisa menyangkal serta seperti baru menyadari bahwa salah satu cara mencari keberadaan "dunia lain" bisa melalui foto polaroid ini. Karena polaroid terasa sangat mustahil "merekayasa".
Moment lainnya yang berkesan, foto snapshot yang diambil secara tak sengaja merekam gerakan Nathre menuju ke lemari buku...
Gaya horor lainnya juga disajikan menarik dengan konsep teka-teki panjang sepanjang film. Yang membuat film ini berkesan juga pada alur ceritanya yang berlipat. Ketika semua dianggap selesai dengan hanya menemukan jasad, ternyata masih menyimpan misteri yang lain.
Pernah atau sedang mengalami keluhan pegal-pegal di area leher belakang? Atau punggung? Mungkin disini bisa menjelaskan penyebab pegal leher-punggung...
Shutter (2004) - 7/10