Film yang sangat kental dengan falsafah kebajikan timur. Dengan alur segitiga terbalik, film ini mengalir seperti gemulai gerakan wushu. Gemulai namun kuat.
Banyak hal yang bisa dipetik dari film ini. Filosofi dasarnya adalah padi semakin berisi semakin menunduk.
Huo Yuanjia, mempelajari ilmu beladiri semata-mata hanya untuk meneruskan kungfu keluarganya sendiri dan haus akan kemenangan. Kemenangan demi kemenangan akhirnya membawa pada karakter seorang ahli kungfu dari Tian Jin yang sombong.
Kesombongan Huan Jia ternyata menemui titik jenuh ketika semua "harta"nya diambil oleh karena balas dendam semata. Huan Jia terkatung-katung dan terdampar di sebuah desa kecil untuk kemudian belajar tentang esensi ilmu beladiri sesungguhnya.
Terlepas dari beladiri atau bukan, kesombongan hanya akan menimbulkan kekacauan semata. Dan, mungkin melalui kisah Huo Yuanjia ini mengingatkan bahwa kesombongan pun akan tumbang meski sekuat apapun ilmu atau harta yang dimiliki.
Disini juga menekankan bahwa inti terbesar dari beladiri adalah menahan diri. Menghormati manusia. Serta mengalahkan diri sendiri adalah musuh terbesar dalam hidup manusia. Balas dendam hanyalah melahirkan balas dendam yang lebih besar.
Disamping "padat"nya nilai moral yang bisa dipetik, film ini tentu saja juga memiliki keindahan seni beladiri ala Jet Li dengan asuhan sutradara Ronny Yu. Cukup baik dan seimbang antara cerita,aksi, dan pesan yang disampaikan melalui kisah legenda yang pernah hidup di era 1910an.
Fearless (2006) - 7/10